Sepentil Kisah dari Muhammad Alfariezie
Hamsyong. Ahlam harus merelakan impiannya untuk membeli motor, seharga burung kicau yang tadi sore baru saja memenangkang lomba. Justru wajahnya bengep sana sini. Dia lebih dulu menelan 4 butir alprazolam sebelum menaiki tangga rumah bertingkat tiga untuk mencuri burung.
Dalam impiannya, unggas bagus itu akan dijual lalu uangnya akan ditukar dengan motor bekas untuk mengantar istrinya ke pasar. Selain itu, ia juga ingin pamer ke mertuanya kalau menantu yang kerap dihina karena tak punya apa-apa itu telah memiliki sesuatu yang bernilai.
Malang benar si Ahlam. Ketangkep bukan karena korban menjerit atau ia menginjak sesuatu yang membangunkan pemilik rumah. Mau tahu bagaimana pemilik sang juara menangkap si goblok bin bengak itu?
Sang pemilik burung bersiul-siul pada pagi yang cerah. Dia ingin sekali memandikan burung lalu menjemur. Dia ingin memberi yang terbaik kepada pemberi uang ratusan juta serta yang membuatnya naik ke atas panggung dan menjadi buah bibir pembaca koran.
“Hey Siapa kamu? Maling. Maling. Maling!” Teriak pemilik rumah yang langsung berlari dan langsung meninju-ninju wajah Ahlam, ketika belum sempat mengakhiri langkahnya pada anak tangga ke 13. Tapi, sudah melihat anak muda yang tak berbaju tertidur dan ngiler binti ngorok di sofa tempat biasa bos kayu itu senyum-senyum mesem karena melihat kecantikan burungnya.
“Maling! Mana maling? Mana, pah? Oh ini dia yang mau enak sendiri dan merugikan orang lain. Ini dia bibit yang akan menjadi Setya Novanto!” Kata salah satu anak lelaki bapak 50 tahun, katanya sembari mengikuti sang bapak, yakni memukul wajah Ahlam.
Pagi itu juga, Ahlam diarak keliling komplek. Menurut pak RT dan pemilik rumah, hal itu dilakukan demi memberi efek jera kepada calon pencuri di daerah mereka. Rumput-rumput kecil dan bulu-bulu halus di leher dan kening serta pipi perempuan cantik pun ihi uhu karena menyaksikan tulang dada Ahlam.
2020