Oleh Muhammad Alfariezie
Ibu yang mencuri motor di tempat jualan ikan cupang tertangkap di rumah sendiri. Pemilik tempat jual ikan cupang memeriksa rekaman CCTV.
Ibu itu meninggalkan anaknya di samping sepeda yang sempat mereka gunakan sebelum motor orang dibawa pulang. Pemilik kios menelpon polisi dan membawa gadis kecil ke dalam rumahnya.
“Anak manis. Kakak punya coklat dari belgia dan permen. Ini untuk kamu. Tapi, kamu jawab jujur ya. Kamu sudah sering ikut ibu pergi lalu ditinggal? Apa nanti ibu akan menjemput?” Kata polwan berwajah cantik, berkulit putih yang mengenakan seragam lengkap.
Anak itu hanya menggelengkan kepala dan wajahnya gugup. Dia menahan tangis karena berada di depan orang yang tak dikenal.
Selain itu, tak tahu ibunya ke mana. Anak ini hanya merunduk. Padahal, sang polwan selalu tersenyum sembari mengelus pundak serta merapihkan poninya.
“Adik cantik. Ini makan dulu coklat dari kakak. Kamu pasti lapar kan? Rasanya enak lho. Kakak aja ketagihan,” kata Polwan.
Anak itu langsung membuka bungkus coklat kemudian mengunyah hingga habis satu bungkus. Polisi itu memang cerdas membujuk. Wajah si kecil berubah menjadi lebih bersemangat.
“Kamu rindu ibu ya? Mau enggak kakak antar ke rumah? Pasti ibu senang melihat kamu. Mungkin, tadi ibu buru-buru karena ada perlu. Bisa jadi, ibu lama ke sini. Jadi, biar adik pulang sama kakak saja ya,” ujar Polwan cantik kepadanya seraya tersenyum dan mengelus-ngelus jari-jemarinya.
Melihat anaknya diantar pulang oleh polisi, maka ibu yang mencuri langsung berlari. Tapi, sayang. Larinya tak seperti angin. Polwan cantik langsung memegang tanganya lalu memborgolnya. Menangislah sang anak dan ibu. Bagai drama cinta terbaik dari indonesia.