Eksotis. Satu kata setelah menikmati air terjun di Desa Pekurun Barat, Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).
Air terjun ini masih dibiarkan alami. Bahkan, untuk parkir kendaraan roda empat belum ditata baik dan dijaga. Namun, warga setempat mengatakan, dijamin aman.
Untuk memasuki kawasan ini sebagian sudah dirapikan. Bahkan, jalan setelah areal parkir mobil sudah disemen beton.
Dari pos tiket masuk yang berada di ketinggian, terasa keindahan alam air terjun. Batu-batu hitam besar di sepanjang sungai, kian membuat indah alam setempat.
Batu-batu hitam itu bersih, sehingga bisa ditiduri. “Kita bisa berleha-leha di atas cadas,” ujar Fitri, warga Bandarlampung, Rabu (23/6) petang.
Ia datang bersama keluarga, karena mendengar adanya air terjun yang eksotis ini. Sebelumnya, salah satu keluarganya di Kotabumi pernah ke Gren Bamboo.
“Tapi katanya hanya sungai, tak ada air terjunnya,” ujarnya lagi.
Meski air terjun Pekurun Barat Abung Tengah, Lampura berada di dataran tinggi dan dipenuhi cadas besar, tapi tidak melelahkan dikunjungi.
“Juga tak membahayakan, batu-batunya tak licin,” ungkap Fitri lagi.
Hal sama diakui Ritman. Warga SKB Kotabumi itu mengaku sudah sekali ke sini. “Saya pun ke sini lagi karena alamnya indah. Eksotis dah,” ungkapnya.
Hanya saja Air Terjun Pekurun Barat ini cukup jauh dari jalur lintas Sumatera, Kotabumi-Bukitkemuning.
“Jalannya sebagian masih batu. Jadi kurang didatangi wisatawan,” katanya.
Ia berharap daerah ini dapat diperhatikan Pemkab Lampura sebagai objek wisata alam. Dikatakannya, daerah potensial.
“Kalau dikelola baik, bisa jadi income dari objek pariwisata.”
Setiap pengunjung dikenai tarif Rp5 ribu. Kabarnya, hasilnya disetor ke Desa Pekurun Barat, Abung Tengah.
(PL 02)