Antara Cahaya Matamu
(Bagi Fatin Hamama)
bukalah pintu itu
ruang bermukimnya segala kerendahan jiwa
untuk menebalkan kesyukuran atas sejumlah kata kata dalam sajak kehidupan
dari lapisan kata yang kau catat ke dalam sejumlah makna ;
kaulah Ibu yang berkisah tentang kepedihan
antara kata kata, kalimat, dan tujuan arti bagi sajak-sajakmu
kutatap wajahmu ;
cantik dan sunyi
maka semekar itulah kelopak bungamu
yang mengitari keindahan kembang setaman
fatin,
tatkala kata kata yang kau urai ke dalam diksi menjadi rangkaian kenangan ;
tak sedikit kalimatmu yang
terkulai di meja makan begitu manja
mencium punggung tanganku
oo kapan kita menulis
kalimatmu di alinea
kedua ruang pementasan itu, adinda?
sebab
besok adalah kenangan
dari segala napas, kemarahan, dan cintaku yang lepas
sehari setelah hari kelahiranku di antara cahaya matamu
15 Juni 2021
Kado Ultahku
DI PANGGUNG USIAKU
ribuan doa ; kau taburkan
setelah jejak perjalanan tiba ke tahap hitungan
akupun melihat garis garis
pada usiaku
ribuan jejak masih tercatat pada buku tebal
antara dosa dan amal
yang kulupa ;
kapan aku hadirkan
sebagai bentuk utuh
diriku
maka di muara sungai ini
aku melihat seraut kata kata
yang kuucap sebagai puisi
karena setap gelombang di air mukaku, adalah aku
lalu kapan bisa kupisah
hidup matinya keangkuhan
setelah puluhan tahun
menjadi puisi dalam rangkaian usiaku?
beribu kali aku bacakan
puisi yang tercecer dalam waktu
karena panggung yang kuisi
belum ada konflik memukau
setelah permainan melangkah jauh ke sound efect yang menggetarkan
diriku sendiri
16 Juni 2021
Kado Ultahku
KUCUCI OTAKKU
kubongkar sebongkah otakku
ada ratusan wajah perempuan yang gugur satu-satu dari putiknya
hanya satu
setelah melewati petak-petak pengalaman
yang lusuh berdebu ;
engkaulah wajah istriku
duh, gusti
setelah berkali-kali
timbunan pikiran
merusak sanubariku,
kucuci dari benakku
secangkir air putih ini pun
mengaliri kebusukkan
hati penuh dengki
maka kutinggalkan sendirian dari sisi batinku
lalu kubuang segala
kenangan itu
di antara jejak yang merusak pandangan
kucuci dan kucuci lagi
sebening hasratku kini
sebab dari alur-alur otakku yang beku
kaulah istriku tatkala aku menangisi kedengkian
yang kulihat dari mata air sungai ini
15 Juni 2021
Kado Ultahku
TAMSIL USIAKU
dari sepertiga malam terakhir ;
sujudku masih tiba kepada-Mu, Kekasih
sebab kekelaman udara yang sunyi, hanya daya ucap lidahku
tak mampu bersyukur atas usia ini
panjang ayat ayat yang kulafalkan di sepanjang malam
aku tak mampu mencari-Mu
meski persembahan sujudku bergelimang air mata
lalu apa yang kubanggakan
ketika aku berdiri sebagai kapal yang karam
dipeluk basah air mata penyesalan
setelah segala amal berserakan di permukaan laut-Mu, Kekasihku?
sudah kukaji sepanjang usia yang Kau lilitkan ke dadaku
namun aku tak mampu melihatku sendiri
ketika hujan dan petir menggetarkan keangkuhanku
o aku hanya serpihan kecil
dari partikel yang raib dalam kajianku sendiri
karena kesombongan, keangkuhan, dan kekerasan hati, hanya sebongkah kata ;
yang perlu kumaknai di atas tamsil usia ini
16 Juni 2021
Kado Ultahku