• Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, Juli 1, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Berita Terkini

Relevansi Pancasila Sebagai Nilai yang Hidup di Kalangan Millenial

Redaksi 03EditorRedaksi 03
Jun 22, 2021
A A
Relevansi Pancasila Sebagai Nilai yang Hidup di Kalangan Millenial
ADVERTISEMENT

BANDAR LAMPUNG, PL— Karyono Wibowo menegaskan kembali relevansi pancasila sebagai nilai yang hidup di kalangan millenial saat ini. Menurutnya, De-Ideologisasi pancasila sebagai dasar negara terjadi saat masa reformasi, Selasa (22/6).

Hal tersebut ia sampaikan saat Webinar bersama REPDEM PDI Perjuangan, Senin (21/6).

“Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa ada proses De-Ideologisasi Pancasila. Dalam proses De-Ideologisasi Pancasila juga pada ajaran Soekarno. Sejak orde baru hingga reformasi bisa kita lihat,” kata Karyono Wibowo dalam pemaparannya, Senin (21/6).

BeritaTerkait

Dari Kedelai ke Harapan: Tempe Sehat Sutikno Siap Suplai Menu Bergizi Gratis di Bandar Lampung

Danbrigif 4 Mar/BS dan Ibu Hadiri HUT Bhayangkara ke-79, Wujudkan Sinergi TNI-Polri untuk Masyarakat

Dia kembali menjelaskan, di era reformasi ada proses penghapusan sosialisasi Pancasila. Yang terjadi di era reformasi tahun 98-99, TAP MPR No.II/MPR/1978, Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Panca Sila (P4) dicabut.

“Terlepas dari kontrovesinya, terlepas dari kontennya terkait dengan P4. Tapi faktanya reformasi menghasilkan pencabutan TAP MPR No. II tahun 78,” tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, imbuh Karyono, Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Panca Sila (BP-7) dibubarkan dan juga Mata Pelajaran Panca Sila sebagai Mata Pelajaran Pokok di Sekolah dan Perguruan Tinggi dihapus.

“Ini konsekuensi dari reformasi yang membuahkan hasil terhadap proses amandemen Undang-undang Dasar 45. TAP MPR dicabut kemudian BP-7 dibubarkan. Lalu apa yang terjadi, negara absen selama puluhan tahun. Akhirnya tafsir pancasila diserahkan pada mekanisme pasar,” tambah Karyono Wibowo yang akrab dipanggil Mas Kar.

“Perguruan tinggi boleh memasukkan pancasila tapi boleh juga tidak. Bahkan setiap orang bebas menafsirkan sila-sila Pancasila berdasarkan keinginannya masing-masing. Iya kalau benar, kalau salah?” lanjutnya.

Menurut Karyono, hal di atas bisa terjadi karena negara absen selama puluhan tahun dalam menjaga dan merawat ideologi Pancasila.

Karyono menambahkan, pancasila dikepung oleh tiga kutub Ideologi. Di satu sisi pancasila berhadapan dengan kapitalisme dan liberalisme. Di sisi lain kita berhadapan dengan ekstrimisme. Di sisi yang lain, pancasila berhadapan dengan Neo Komunisme.

“Jadi hari ini, Pancasila dihadapkan dengan ideologi transnasional. Bangsa kita, hari ini dihadapkan pada ancaman ideologi transnasional,” jelasnya.

Menurutnya, dampak dari pembiaran negara selama puluhan tahun terhadap pancasila menimbulkan 33% guru menganjurkan berperang untuk mewujudkan negara Islam. Hal ini, katanya, sesuai survei PMU UIN tahun 2018.

“Dalam survei ini menunjukkan angka yang membahayakan. Ada 33% guru menganjurkan berperang untuk mewujudkan negara islam. Selain itu, ada 36,5% mahasiswa menyetujui bersekutu dengan khilafah. Bahkan di tubuh TNI ternyata ada 3% anggota yang terpapar ekstrimisme. Kemudian PNS 19,4%,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menunjukkan angka Pro Pancasila yang menurun selama 13 tahun. Berdasarkan survei LSI Denny JA, pada tahun 2005, publik yang pro Pancasila angkanya mencapai 85%. Kemudian, pada tahun 2010, angkanya menurun menjadi 81,7 persen. Tahun 2015, angkanya kembali menurun menjadi 79,4 persen. Akhirnya pada tahun 2018, angkanya turun lagi menjadi 75%.

Menurutnya, perlu metode baru dalam menyosialisasikan Pancasila ke dalam kehidupan kaum millenial. Metode pengajaran pancasila harus disesuaikan dengan tantangan zaman. Untuk itu, pola Indoktrinisasi yang kaku perlu diformulasikan sesuai konteks perkembangan zaman agar tidak terjebak pada era Orde Baru (ORBA) yang hanya menghasilkan dogma padahal Pancasila adalah ideologi dinamis dan visioner.

“Kita jangan terjebak dengan kampanye dari kaum liberal, kita jangan terjebak dengan narasi yang mereka bangun. Bagi saya, indoktrinasi tetap mesti dilakukan. Di Amerika, negara yang paling demokratis, katanya, yang paling liberal, itu juga melakukan indroktinasi. Apalagi di negara-negara sosialis seperti di Tiongkok, Korea Utara dan Rusia, jelas mereka tetap melakukan indoktrinasi. Di Jepang misalnya, di negara maju, sama. Mereka juga melakukan indoktrinasi terhadap masyarakat untuk mencintai negaranya, untuk mencintai pahlawannya, untuk mencintai budayanya,” tutupnya.

Karyono menambahkan, ada 3 syarat untuk memahami Pancasila. Yaitu, memahami metode berpikir Bung Karno, memahami situasi dan kondisi Indonesia dalam konteks sejarah bangsa dan menangkap makna hakiki untuk apa pancasila.

(PL 03)

ShareTweetSendShare
Previous Post

REPDEM Bendung Distorsi Intoleransi

Next Post

Sayembara Menulis Berbahasa Lampung

Related Posts

SPMB SMAN 1 Kebun Tebu 2025/2026 Disambut Antusias, 241 Siswa Baru Lolos Seleksi
Berita

SPMB SMAN 1 Kebun Tebu 2025/2026 Disambut Antusias, 241 Siswa Baru Lolos Seleksi

Jun 26, 2025
Kunker Wisata: Dari Lampung ke Jogja, Demi Destinasi atau Destinasi Demi?
Politik

Kunker Wisata: Dari Lampung ke Jogja, Demi Destinasi atau Destinasi Demi?

Jun 25, 2025
Laskar Lampung Indonesia, Resmi Laporkan Dugaan Korupsi Dana Hibah Bawaslu Lampung Tengah T.A 2024.
Lampung Tengah

Laskar Lampung Indonesia, Resmi Laporkan Dugaan Korupsi Dana Hibah Bawaslu Lampung Tengah T.A 2024.

Jun 24, 2025
SD Al Kautsar Bandar Lampung: Sekolah Agamis yang Merawat Prestasi dan Keimanan
Bandar Lampung

SD Al Kautsar Bandar Lampung: Sekolah Agamis yang Merawat Prestasi dan Keimanan

Jun 24, 2025
Disdik Lampung Pertegas Jalur Domisili di SPMB 2025: Prioritaskan Nilai Rapor Sesuai Permendikdasmen
Bandar Lampung

Disdik Lampung Pertegas Jalur Domisili di SPMB 2025: Prioritaskan Nilai Rapor Sesuai Permendikdasmen

Jun 21, 2025
Dialog Tanpa Jarak di Rutan Ambon: Pengayom dan Binaan Bersinergi Lewat “Paparisa Carita”
Berita

Dialog Tanpa Jarak di Rutan Ambon: Pengayom dan Binaan Bersinergi Lewat “Paparisa Carita”

Jun 5, 2025
Next Post
Sayembara Menulis Berbahasa Lampung

Sayembara Menulis Berbahasa Lampung

Puan Maharani go Presiden

Membendung Perpecahan Anak Bangsa

Eksotis, Air Terjun Abung Tengah Lampuran

Eksotis, Air Terjun Abung Tengah Lampuran

Empat Rumah Makan Nunggak Pajak Disegel

Empat Rumah Makan Nunggak Pajak Disegel

Empat Rumah Makan Nunggak Pajak Disegel

Tunggakan Pajak Menyegel Hotel Marcopolo

banner 300250

Berita Terkini

  • Dari Kedelai ke Harapan: Tempe Sehat Sutikno Siap Suplai Menu Bergizi Gratis di Bandar Lampung
  • Danbrigif 4 Mar/BS dan Ibu Hadiri HUT Bhayangkara ke-79, Wujudkan Sinergi TNI-Polri untuk Masyarakat
  • Tutup Pengabdian dengan Penuh Hormat, Kadis Lingkungan Hidup Lampung Dilepas dengan Apresiasi Tinggi
  • Tegas dan Transparan, Bupati Lampung Utara Awasi Langsung SPMB: “Tak Ada Titipan, Tak Ada Pungli!”
  • Kapolda Lampung Ajak Masyarakat Terus Kawal dan Kritik Polri: “Karena Kami Juga Ingin Lebih Baik”
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In