LAMPUNG UTARA, PL– Operasi Pasar Murah di Lampung Utara Batal dilaksanakan Dinas Perdagangan karena menimbulkan kerumunan masa sehingga dikhawatirkan terjadi klaster penyebaran Covid-19, pada Senin 21 Februari 2022.
Dua tempat operasi pasar yang batal dilaksanakan, berada di Pasar Dekon dan Pasar Central. Sedangkan untuk operasi pasar murah di Kantor Dinas Perdagangan sendiri, telah diselenggarakan namun tidak sesuai jadwal.
Kadis Perdagangan Lampura, Hendri menjelaskan, Rencananya ada 3.200 liter migor yang akan dijual. Migor ini dihargai 14 ribu rupiah per liternya. Pihaknya masih mencari solusi terkait penyaluran yang lebih fleksibel.
Namun, masyarakat harus kembali kecewa. Khususnya mereka yang mengunjungi pasar murah di Kantor Dinas Perdagangan.
Warga mengeluhkan waktu pembagian yang tidak sesuai jadwal. Jadwal pasar dibuka pukul 09.00 WIB namun pukul 08.30, pasar murah sudah dibuka. Banyak masyarakat yang tidak kebagian Migor. Mereka menuduh Dinas Perdagangan menahan minyak goreng yang ada di dalam kantor tersebut.
Hendri menjelaskan, pihaknya sengaja membuka pasar murah lebih awal karena sejak pagi sudah terjadi antrian sehingga khawatir penumpakan masa tak terhindarkan.
Sebenarnya, pasar murah ini dilakukan Pemerintah Lampung Utara berdasar kelangkaan minyak goreng yang sangat menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan pokok. Warga harus mengantri berjam-jam untuk membeli migor dan harganya mencapai 40 ribu rupiah per liter.
Tim Redaksi Pantau Lampung