BANDAR LAMPUNG, PL— Alumni UKMBS Unila atau yang disingkat Kaula akan melaksanakan deklarasi pada Minggu, 27 Februari 2022. Mereka yang tergabung dalam kelompok ini berasal dari alumni sejak 30 tahun ke belakang.
Selain Alumni UKMBS, kegiatan ini juga akan dihadiri kelompok-kelompok seni di Lampung, seniman, tokoh budaya, pers, dan masyarakat. Tujuannya menciptakan atmosfir berkesenian yang lebih kondusif dan mewujudkan eksosistem seni-budaya yang lebih baik, termasuk menjadikan kebudayaan sebagai hulu pembangunan Provinsi Lampung.
Budayawan dan salah satu alumni UKMBS, Riffian A Chepy, mengatakan, Kaula akan menggandeng berbagai stakeholder untuk sama-sama membangun ekosistem seni di Lampung. Sudah puluhan tahun, ranah seni diabaikan pemerintah.
Erwin Putu Basai, seniman musik dan akademisi juga menuturkan, sebagai organisasi payung, Kaula diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dinamisator mewujudkan misi-misi kulturalnya, terutama bagi kegiatan seni di Unila.
“Kaula akan aktif menghimpun ribuan alumni yang tersebar di berbagai kabupaten kota di provinsi Lampung. Jika smua bisa terhimpun tentu akan menjadi kekuatan bagi keidupan berkebudayaan di Provinsi Lampung,” tuturnya.
Dalam kerjanya, organisasi yang baru akan dideklarasikan tersebut akan merencang program kerja agar setiap alumni berkesempatan memberi sumbangsih bagi kemajuan UKMBS Unila, lebih luas lagi bidang seni dan budaya di Lampung.
Topan Santoso, salah satu alumni yang pada beberapa kesempatan aktif menggelar event musik seperti malam 27-an menambahkan bahwa Upaya menghidupkan ekosistem seni mesti segera dilakukan. Jika tidak, orang-orang yang selama ini mendukung keberlanjutan ekosistem seni terancam hilang, baik di level pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum. Kaula diharapkan secarak aktif berkontribusi menjaga agar ekosistem seni di Lampung tidak habis, itu tantangan besar. Jika habis, akan sulit untuk memulai lagi.
Febrian Malik Arrozaq, ketua UKMBS Unila periode 2021/2022 menyambut baik kehadiaran Kaula. Keberadaan Kuala secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi geliat UKMBS di masa mendatang. Selama ini hanya beberapa alumni yang masih berkontribusi mendukung proses kreatif UKMBS. Selama ini silaturahmi dengan alumni krang beralan dengan baik karena keterbatasn informasi, adanya wadah ini membuat anggota yang masih aktif di UKMBS bisa berinteraksi dengan alumni secara lebih intensif, dan jika memungkinkan membuat kerja kolaorasi di masa mendatang.
Sekadar informasi, usia UKMBS Unila sudah lebih dari 30 tahun. Seniman yang dihasilkan telah berkiprah di level nasional mau pun internasional. Diantara mereka ialah, Iswadi Pratama, Panji Utama, Ahmad Yulden Erwin (alm), Ari Pahala Hutabarat, Riffian A Cheppy, Budi LPG, Iin Mutmainah, Jimmy Maruli Alfian, Muhammad Yunus, Inggit Putria Marga, Agit Yogi Subandi hingga Fitri Yani. Terbaru, Unit Kegiatan Mahasiswa tersebut memunculkan Group Musik Orkes Bakda Isya yang turut mewaranai alunan Sang Bumi Ruwa Jurai.
Tim Redaksi Pantau Lampung