Hey Para Pemantau
Pasti kalian enggak asing dengan Ade Armando. Apalagi ketika dirinya babak belur kena bogem mentah para demonstran di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 11 April 2022.
Karena wajahnya yang kurang elok dipandang usai menerima dampratan telak, pria agak gempal itu sempat trending topic lho di twitter.
Nah, selain seperti makanan bebek yang terkenal karena aksi beberapa demonstran itu, pria yang saat itu menggunakan baju hitam tersebut sampai tersungkur ke aspal.
Kabarnya celana panjang yang dikenakan Ade menghilang. Wow enggak tuh
Tapi kenapa sih dia sampai menjadi bulan-bulanan orang? Wah kalian penasaran kan?
Kaum Getol Bela Presiden
Tahukah kalian ternyata Ade Armando dengan Denny Siregar, Abu Janda dan Eko Kuntadhi merupakan orang yang getol membela Presiden Joko Widodo.
Sekadar informasi, Ade Armando lahir dari pasangan Mayor Jus Gani dan Januar Gani.
Ade ialah perantau asal Minangkabau. Ia anak terakhir dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang diplomat Orde Lama. Kala Soekarno tidak lagi memegang kendali negeri merdeka ini, begitu juga dengan orang tua Armando.
Akan tetapi ini hanya sekelibas riwayat hidup sang kontroversi. Karena lebih lanjut, Ade kemudian lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.
Ia cukup aktif dalam pers mahasiswa Warta UI, Himpunan Mahasiwa Ilmu Komunikasi (HMIK) mau pun Senat Mahasiswa.
Singkat cerita, gelombang reformasi muncul saat rezim Soeharto dirasa tak mampu mengendalikan negeri. Ade beralih profesi menjadi peneliti dan manajer riset Media Tylor Nelson Sofres selama setahun dari 1998 sampai 1999.
Ia diajak oleh Marwah Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001. Kemudian melanjutkan aktivitasnya di dalam diskusi Jaringan Islam Liberal (JIL).
JIL sendiri adalah kelompok yang didirikan cendekiawan muda Islam, seperti Ulil Abshar Abdala, Luthfi Assyaukanie dan anak muda lainnya.
Akan tetapi yang cukup wow sedikit adalah kabar yang menerangkan, si Ade Armando ternyata pernah juga lho belajar dengan wartawan kondang Rosihan Anwar.
Wah du yu du banget nih Ade Armando. Dia juga belajar dengan Masmimar Mangiang. Pada 1988, dia pun lulus sebagai sarjana komunikasi. Gelarnya saat itu masih doktorandus.
Namun Gelar master of science di Florida State University pada 1991 berhasil juga diraihnya. Nah sedangkan gelar doktornya didapat dari kampus awalnya, Universitas Indonesia.
Kabar Bombastis di balik Hantaman Pengkritik
Kalian pasti masih ingat bagaimana wajah dan gaya jalan Ade Armando ketika dituntun polisi. Gaya jalan itu tentu didapatnya setelah menderita skak mat dari orang-orang yang naik pitam lantaran penjabarannya di berbagai media sosial.
Namun yang waw adalah, Ade Armando menerima atensi dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Orang penting di negeri ini mengecam insiden jotosan terhadap pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia tersebut.
Moment kasian itu sendiri terjadi di depan Gedung DPR Senayan pada Senin, 11 April 2022.
“Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap Saudara Ade Armando,” kata Moeldoko, Senin (11/4/2022).
Begini kata Moeldoko, main hakim sendiri kepada objek tadi itu merupakan tindakan pengecut. Yang disayangkannya lagi ialah unjuk rasa yang sempat tertib eh dalah mang minggir justru tercoreng tindak anarkis sejumlah kelompok demonstran. Tentu tujuan kalimat ini ialah menyindir segelintir orang yang melempar sakit ke wajah Ade.
Atas dasar itu, Moeldoko meminta aparat keamanan agar jangan ragu-ragu mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku yang sudah dipastikan bukan dari kalangan mahasiswa.
“Cari (pelakunya), temukan dan tindak tegas,” Moeldoko.
Penghantam Wajah Pengkritik Bukan Dari Kalangan Mahasiswa
Santer terdengar dan berseliweran di berbagai media, polisi telah memastikan kelompok pelaku pemberi bogem mentah kepada si Ade. Pelakunya dikabarkan bukan dari mahasiswa yang berunjuk rasa.
Lantas dari mana? dari Mars atau Jupiter? Owelah baiklah sikat tuntas yok
Diduga, awal perilaku yang entah pantas atau tidak melakukan “sentilan” terhadap Ade itu–
hanya berdasarkan ketidaksukaan kelompok tertentu terhadap isu yang pernah dikritisi atau diutarakan si Ade Armando ini.
Kronologinya ada lho. Begini ceritanya,
Dari informasi burung, Ade Armando hadir di tengah aksi demonstran pada tanggal dan hari serta tempat yang telah disebut itu.
Kala itu, ia berada di samping pagar Gedung Parlemen. Akan tetapi saat mahasiswa membubarkan diri, emang mungkin karena Ade ini Apes—eh ada yang mengenal dia. Mungkin orang ini geram dengan narasi kritis Ade terhadap golongan tertentu sehingga terjadi cekcok dengan korban. Diketahui lawan cekcok ada berasal dari kaum ibu.
(Kutipan)
“Kemudian ada bapak-bapak mungkin mengenali Ade Armandoal dan dia langsung teriak ‘provokator! provokator! penista agama!
Emh masa langsung mengeroyok dan memukul Ade Armando hingga tersungkur,” ujar salah seorang saksi.
Untungnya si ya ini untungnya, aparat kepolisian segera bereaksi dan berhasil menyelamatkan nyawa Ade Armando dari amuk lingkaran yang tak terkendali.
Korban kemudian langsung dibawa ke Gedung DPR untuk mendapatkan perawatan insentif. Hasilnya beredar video dia berbaring di ranjang pesakitan.
Pengakuan Korban Kok Bisa Datang Ke Aksi Masa
Ade Armando mengaku tidak ikut dalam aksi demonstrasi bersama mahasiswa. Kedatangannya ke tengah arena lantaran memberi dukungan moril kepada para demonstran.
“Saya pihak yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu,” kata Ade Armando di depan Gedung Parlemen, Senin (11/4/2022).
Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda akhirnya angkat bicara terkait dengan aksi pengeroyokan Ade Armando saat aksi demonstrasi di Gedung DPR.
Abu Janda mempertanyakan kehadiran Ade Armando di lokasi aksi protes tersebut. hah kok cuma mempertanyakan, ya mbok ya diberi santunan gitu..
(Kutipan)
“Ya Allah bang @adearmando1961 ngapain juga abang kesitu 😭 kasus ninoy terulang lagi 😢 harus dapat pelakunya ini 😠 @dennysirregar @ekokuntadhi @nongandah,” jelas Abu pada Senin (11/4/2022).
Tim Redaksi Pantau Lampung