BANDAR LAMPUNG, PL– Paus Sastra Lampung Touring, segmen youtube yang diproduksi Djadin Production, dialog khusus dengan Pattimura, politisi Partai Gerindra Lampung.
Segmen tur ini akan menayayang Minggu (31/10) pukul 19.00.
Dalam dialog khusus itu, anggota DPRD Provinsi Lampung Pattimura membicarakan sumpah pemuda dan NKRI.
Dikatakan sekretaris umum Gerindra Lampung, para pemuda di masa 1928 niat dan tekadnya hanya satu: Indonesia yang berdaulat (merdeka) sebagai NKRI.
Dulu para pemuda, kata Pattimura, baik yang menyatakan Sumpah Pemuda maupun yang berikrar kemerdekaan, hanya satu tujuannya yaknu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tanpa embel lainnya.
“Sekarang aja ditambah pakai ‘harga mati’. Kalau ada itu, kenapa dulu tak ada NKRI HM?” ujar mantan aktivis dan Ketua HMI Lampung itu.
Pattimura juga menyinggung pemuda masa kini, selain peran pemerintah dalam menghargai kebudayaan (kesenian).
Sebelumnya, Paus Sastra Lampung Isbedy Stiawan ZS mengatakan, bahwa negara berutang budaya. “Teks Sumpah Pemuda, meminjam pendapat Sutardji Calzoum Bachri adalah puisi dengan hurup P kapital,” kata Isbedy.
Konseptor teks Sumpah Pemuda salah seorang adalah penyair, yakni Muhammad Yamin.
“Jadi tonton saja dialog khusus dengan Pattimura, malam nanti pukul 19.00 di kanal youtube Paus Sastra Lampung,” ajak Isbedy yang juga pengampu Lamban Sastra ini.
(*)