BANDAR LAMPUNG, PL– Buku cerita anak bertajuk “Cerita Pertama Untuk Rara” karya Jauza Imani yang diterbitkan penerbit Epigraf bakal diluncurkan, rabu 22 September 2021 pukul 16.00 WIB via Zoom Meeting.
Untuk yang mau bergabung dan berbincang-bincang silahkan bisa join di Zoom Meting dengan Meeting ID: 88975791510 dengan Passcode : Rara7. Sedangkan yang ingin memiliki buku ini bisa memesan melalui: linktr.ee/bukuepigraf.
Penulis buku “Cerita Pertama Untuk Rara” Jauza Imani mengatakan, karena situasi pandemi Covid -19, jadi buku diluncurkan secara virtual. Namun, harapannya tak mengurangi makna dan tujuannya.
“Peluncuran buku “Cerita Pertama Untuk Rara” ini sekaligus juga tasyakuran dalam rangka syukuran ualng tahun Rara yang ke tujuh,” terang Nung panggilan karib Jauza Imani.
Menurut Jauza, buku “Cerita Pertama Untuk Rara” sebuah karya yang sederhana dari kasih yang megah.
“Buku istimewa ini aku dedikasikan untuk gadis kecil ini yang istimewa. Semoga kado ini menjadi kado yang istimewa pula,” harap Nung.
Lebih lanjut, Jauza Imani, mengatakan, sering kali kita belajar banyak dari anak-anak. Dari kemarahannya, dari ketidaktahuannya, dari tatap mata dan senyumannya. Ketika bibir kecilnya mampu mengucapkan kata-kata yang justru membungkam mulut orang dewasa.
“Bahkan gunung sekalipun mampu ia pindahkan dengan kejujurannya,” tandasnya.
Jauza Imani mengaku, buku ini lahir karena terinpirasi anak sahabatnya Rara. Jauza mengatakan, siapa pun akan menyayanginya.
“Kidung Kasih Humaira yang panggilan sayangnya Rara, gadis manis berusia 6 tahun, berambut tebal, cerdas, kritis, lincah, bawel, dan tentu saja menginspirasi,” beber Jauza.
Kisah kesehariannya, lanjut Jauza, sering diceritakan oleh Ibu Endah Sulwesi melalui akun facebook-nya membuatnya merasa sangat dekat dengan Rara. Begitu ia biasa disapa, meski Jauza sendiri belum pernah berjumpa.
“Tingkah laku dan tutur katanya yang menggemaskan, khas anak-anak, membuat jatuh hati. Saya ingin memberikan hadiah buku kisah Persahabatan dan Kasih Sayang ini sebagai kado di hari ulang tahunnya yang ke-7,” ujar Jauza senang.
Jauza Imani juga berterima kasih kepada penulis senior Kurnia Effendi –Pakde Rara–, yang mengenalkan Rara kepadanya juga memberikan dukungan, dan semangat menulis setiap hari.
“Terima kasih kepada Ibu Endah Sulwesi, atas cinta kasih kepada Rara dan telah berkenan berbagi kisah inspiratif. Juga kepada Iksaka Banu dan para pembaca yang turut menyayangi Rara,” ujar Jauza mengunci perbincangan.
(*)