Safari Budaya Akademi Lampung Jadi Pemantik Kinerja Seniman di Daerah
KALIANDA – Safari Budaya Akademi Lampung (AL) dan Dewan Kesenian Lampung (DKL) di Kabupaten Lampung Selatan diharapakan bisa meningkatkan wawasan dan menjadi pemantik untuk meningkatkan kinerja Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS).
Demikian disampaikan Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto dalam sambutannya dalam acara Safari Budaya Akademi Lampung yang digelar di Gedung Sebuku, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (22/07/2021).
Kegiatan Safari Budaya Akademi Lampung ini dihadiri Ketua AL Ir.Anshori Djausal, MT, Sekretaris AL Iwan Nurdaya Djafar, SH,anggota AL Hari Jayaningrat, S,Sos, MM dan Imas Sobariah, S.Sn, Ponco Puji Raharto (Staf AL), Ketum DKL Prof.Dr. Satria Bangsawan, Sekretaris DKL Bagus S.Pribadi dan Waka DKL Wawan Dharmawan Sc.Tea, Ketua DKLS Hj.Winarni Nanang Ermanto, anggota DKLS dan tamu undangan lainnya.
Lebih lanjut, Bupati Lampung Selatan sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Safari Budaya yang dilakukan Akademi Lampung ini, meski dalam situasi Pandemi COVID-19, kegiatan berjalan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.
Bupati berharap kunjungan safari budaya ke Lampung Selatan ini akan lebih meningkatkan hubungan kerja Dewan Kesenian Lampung dengan Dewan Kesenian Lampung Selatan dalam rangka mengembangkan Seni Budaya. Lebih lanjut, Nanang mengatakan, budaya daerah kita merupakan bagian dari kekayaan khasanah budaya Bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai aset Nasional.
“Saya sangat optimis kegiatan safari kebudayaan ini akan berdampak positif bagi perkembangan budaya di kabupaten Lampung selatan, terutama dalam mengembangkan Kesenian dan Budaya Lokal,” ujar Nanang.
Untuk itu, Nanang berharap, Safari Kebudayaan ini dapat menjadi sarana yang efektif bagi Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS) untuk lebih mendalami perannya sebagai lembaga seni yang bertanggungjawab bagi kemajuan seni budaya daerah.
“Untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan, saya harap akan terjalin hubungan kerjasama yang intensif dan bersifat konsultatif, koordinatif dan kemitraan antara Dewan Kesenian Lampung, Akademi Lampung dengan Dewan Kesenian Lampung Selatan,” tandas Nanang.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS) Hj.Winarni Nanang Ermanto, mengatakan, kehadiran rombongan Safari Budaya Akademi Lampung yang dipandegani Bapak Anshori Djausal dan DKL bapak Satria bangsawan bisa menjadi motivasi sekaligus pencerahan bagi kami dalam mengembangkan dan memajukan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan safari budaya ini, lanjut Winarni, selain dapat membangun iklim berkesenian yang kondusif juga diharapkan menjadi sarana untuk menciptakan ekspresi individu yang kolektif atau komunal yang berbasis warisan budaya maupun kreativitas penciptaan baru yang terwujud dalam berbagai bentuk seni, seperti seni pertunjukan, seni tari, seni rupa, seni sastra, seni teater, film, seni musik dan seni lainnya.
“Safari budaya ini diharapkan juga tentunya akan dapat meningkatkan animo masyarakat luas terhadap seni budaya daerah. Dampak kegiatan ini yang lebih penting lagi adalah para pelaku seni atau penggiat budaya akan terapresiasi dengan adanya safari kebudayaan ini, sehingga akan meningkatkan kualitas dan produktivitas para seniman dalam berkarya,” imbuhnya.
Winarni juga berharap momentum Safari Budaya ini dapat menjadi sarana untuk lebih meningkatkan pembinaan kepada seluruh organisasi penggiat seni budaya yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, karena dengan pembinaan yang baik dan konsisten maka kebudayaan daerah akan selalu terjaga pelestariannya.
“Safari budaya Akademi Lampung ini dapat dijadikan sebagai suatu upaya kita bersama dalam meningkakan tanggungjawab bagi kelestarian budaya daerah serta meningkatkan peran aktif masyarakat untuk lebih mencintai budaya daerahnya,” pungkas Winarni.
Sosialisasi dan Serap Aspirasi
Pada kesempatan itu, Ketua AL Anshori Djausal memperkenalkan Lembaga Akademi Lampung dan anggotanya yang terbentuk pada tahun 2020 dan juga anggota DKL yang ikut dalam rombonga Safari Budaya.
Pada kesempatan itu, Anshori mengatakan, Safari Budaya merupakan kegiatan pertama Akademi Lampung sejak pembentukannya pada tahun 2020. Kegiatan ini dilaksanakan di lima kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Pesisir Barat.
Maksud dan tujuan kegiatan Safari Budaya ini, lanjut Anshori, untuk memperkenalkan lembaga Pusat Kesenian Lampung, yang meliputi Akademi Lampung, Dewan Kesenian Lampung, dan Yayasan Kesenian Lampung. Pusat Kesenian Lampung berkedudukan di Bandarlampung dengan wilayah kerja seluruh Provinsi Lampung. Sedangkan mengenai lembaga Pusat Kesenian Lampung, papar Anshori, pada waktunya nanti akan disampaikan paparan tentang Pusat Kesenian Lampung oleh salah satu anggota Akademi Lampung.
“Oleh karena itulah, melalui kegiatan Safari Budaya ini, kami berkunjung ke wilayah-wilayah kabupaten dan menyambangi rekan kami para seniman. Melalui kegiatan Safari Budaya yang diselenggarakan oleh Akademi Lampung ini diharapkan muncul pemikiran-pemikiran segar dan bernas yang akan dituangkan dalam suatu rumusan, ” terang Anshori.
Pada saatnya nanti, lanjut, Anshori, hasil rumusan ini akan disampaikan kepada Gubernur Lampung dan Ketua DPRD Provinsi Lampung serta para Bupati dan Walikota, sehingga dapat dijadikan rujukan di dalam mengambil kebijakan publik yang berkenaan dengan seni-budaya.
“Menjadi harapan kita bersama, kiranya kegiatan Safari Budaya ini dapat menjadi sumbangan pemikiran yang signifikan di dalam mewujudkan visi “Lampung Berjaya dalam Kesenian”, “ tandas Anshori.
Pada kesempatan itu, Anshori juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Lampung Selatan, DKLS, DKL, TVRI Lampung, pers dan pelbagai pihak yang telah membantu Akademi Lampung sehingga kegiatan Safari Budaya ini dapat terselenggara.
“Melalui kegiatan Safari Budaya ini kita semua sudah bekerja berlandaskan cinta, karena “Kerja adalah cinta yang mengejawantah,” ujar Anshori mengutip ujaran penyair Kahlil Gibran.
(*)