BANDAR LAMPUNG, PL— Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum bisa menerima vaksinasi. Pemerintah Kota (Pemkot) masih mencari alternatif dan menunggu arahan Pemerintah Daerah (Pemda) terkait penambahan stok untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi kepada seluruh peserta didik, Rabu (14/7).
“Kita memang punya stok vaksin sekitar 3000 untuk anak-anak. Tapi, anak-anak kita kan banyak. Untuk prosedur teknis vaksinasi terhadap peserta didik menggunakan stok yang ada, maka saya akan berkordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan. Apa nanti kelas sembilan terlebih dahulu, atau kelas 9,8,7 kita oplos. Dan kalau stok vaksin kita banyak, maka seluruh warga Bandar Lampung akan kita vaksin,” ujar Eva Dwiana usai menghadiri arahan Kapolda Hendro Sugiatno di Mapolerta, Rabu (14/7).
“Kita juga masih menunggu stok tambahan vaksin dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda). Kalau pemerintah pusat sudah menyerahkan vaksin ke Pemda lalu Pemda menyerahkan ke Pemkot maka kita akan melaksanakan vaksinasi untuk seluruh peserta didik,” lanjut Wali Kota.
Menurutnya, penambahan vaksin tidak bisa dibeli. Vaksin untuk masyarakat tidak untuk diperjual-belikan. Karena itu, Pemkot menunggu arahan dan penyerahan dari Pemda terkait penambahan stok vaksin.
Wali Kota menjelaskan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan memang telah merencanakan vaksinasi untuk peserta didik SMP. Waktu itu, rencana penyelenggaraan vaksinasi peserta didik akan diselenggarakan pada Kamis, 8 Juli 2021 lalu. Selain itu, Kepala dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan, 13 Juki 2021 peserta didik SMP akan divaksin. Namun, hal itu terpaksa ditunda karena ketersediaan vaksin yang kurang maksimal. Terlebih, instruksi Pemerintah Pusat, vaksinasi untuk tenaga medis ada tiga tahap. Selain itu, warga berusia 18 tahun ke atas belum semua tervaksinasi.
(PL 03)