• Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, Juli 1, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Teras

Yang Pergi Yang Dikasihi

Redaksi 03EditorRedaksi 03
Jul 7, 2021
A A
ADVERTISEMENT

Oleh Isbedy Stiawan ZS

ada yang datang
antar keriangan
ada yang hilang
membawa kenangan

ENTAH mengapa beberapa hari belakangan ini, saya dikejutkan oleh kabar dukacita: kawan atau orang yang pernah saya tahu namanya, telah mendahului. Ia mengembuskan napas karena covid 19. Ada yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit, atau diakui “tiba-tiba” atau begitu cepat.

BeritaTerkait

Petani di Tanggamus Tewas Diseret Buaya: Sungai Way Semaka Telan Korban Jiwa

Kapolres Lampung Selatan Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat, 38 Personel Terima Penghargaan atas Dedikasi

Kematian memang sangat dekat. Akhir-akhir ini. Lebih dekat dari kata-kata yang terucap: maut atau kematian.

Setiap yang bernyawa pasti mengalami kematian. Itu keniscayaan. Tetapi, kematian di tengah amuk pandemi, hal yang sangat memrihatinkan!

ADVERTISEMENT

Kecemasan setahun ini — 2020-2021 — amat merasuki kehidupan kita di hampir seluruh muka bumi. Setiap waktu berjatuhan menemui ajal. Oleh pandemi Covid 19.

Kalau membanding-banding dan menyanding-samakan dengan kisah novel “Sampar” Albert Camus, rasa-rasanya tak bisa. Itu novel adalah sebuah karya fiksi, walau boleh jadi tercipta dari fakta-fakta yang terjadi kala Camus menulisnya. Novel itu juga disebut mengulik absurditas ke(manusia)an.

Tetapi, kematian tak bisa ditarik menjadi absurd? Kematian diselumiti misteri, rahasia, kerahasiaan. Hanya Tuhan yang mengetahui pastinya kapan seseorang dipanggil dan penyebabnya.

Di mata dan pikiran manusia, kematian adalah misteri. Absurd.

Kalau pandemi dianggap salah satu yang berperan bagi kematian seseorang di kala Covid 19, itu cara Tuhan untuk mewujudkan rencana-Nya.

Satu-satu rekan, keluarga kawan, dan orang-orang yang kutahu nama dan pribadinya, dipanggil Sang Kuasa: Allah Swt. Tuhan pencipta alam dan makhluk hidup.

Bandar Lampung, salah satu daerah (juga Pringsewu dan Metro) di Provinsi Lampung yang ditetapkan berzona merah. Mulai 6 Juli malam diberlalukan PPKM mikro, dan lima titik pintu masuk ke kota ini disekat/ditutup.

Tentu apa yang dilakukan pemerintah setempat, guna memutus rantai penyebaran virus covid yang ditengarai makin ganas.

Kita benar-benar cemas. Warga dibuat semakin takut. Boleh jadi jam malam pun (akan) diberlakukan sebagai konsekuensi.

PPKM semirip lockdown. Tetapi, pemerintah lebih suka menggunakan frase PPKM ketimbang “mencomot” bahasa Inggris. Hanya saja, akibat dari pemberlakuan itu sama saja dirasakan masyarakat.

Jam buka dibatasi, jam malam diketatkan. Dilarang beraktivitas di keramaian, dilarang kerumun. Dan otomatis dilarang berniaga pada jam-jam yang diberlakukan!

Sampai di sini, warga mendapat tambahan “kecemasan”. Satu sisi aktivitasnya diPPMK-kan, sisi lain lagi ia harus mencari nafkah untuk hidup keluarganya.

Oleh sebab itu, alangkah elok jika pemerintah berpikir soal nasib warga selama PPKM mikro. Cerita pedagang di Tanah Abang yang “melawan” petugas saat dirazia, adalah bukti kecemasan itu. Kata pedagang itu, “kami akan menghidupi keluarga, kecuali ada bantuan dari pemerintah.” Sampai pedagang tersebut “digelandang” petugas ketertiban dari pasar itu dengan diembeli “provokator”! Alamak.

Sebait puisi yang saya sertakan di pembuka, bentuk kecemasan saya. Itu suara kalbu melihat, mendengar, dan serupa itu, dari situasi akhir-akhir ini. Ihwal makin “buasnya” covid 19 mengancam umat.

Menjaga jarak, hati-hati dalam pergaulan, selalu mencuci tangan, bermasker, serta hindari ke luar selagi tidak penting mesti makin dilakukan dan diketatkan lagi.

Hanya, kita tak bisa menduga hadirnya virus dan mengendap di tubuh kita, dari mana. Keluarga sendirikah. Teman karibkah. Dan lain-lainkah.

Pada akhirnya, kita meminta dan mendesak pemerintah serius memutus rantai covid. Mungkin covid tak secepat dipikirkan akan hilang sehilang-hilangnya. Tetapi, perilaku bersih, jaga jarak, lindungi tubuh dengan masker, serta tiada “zalim” pada diri dan orang lain, semoga ini salah satu terapi kita.

Riang-riang masih diperlukan. Sebab dengan begitu tubuh jadi kuat dan imun. Namun, berdukalah bagi kawan, tetangga, keluarga kita dan atau keluarga dari rekan yang meninggal dunia sebab covid.

Saya tutup teras ini dengan satu puisi saya lagi (saya tulis, Rabu 7 Juli 2021 siang).

MENGAKRABAKRABKAN KEMATIAN

siang ini
aku duduk di antara nisan
di taman indah bagi yang
sudah tiada. ini tanah terakhir
juga gerbang menuju abadi

seperti pintu bagi suatu kota
untuk datang dan pergi
— aku belum pergi
tapi sedang menanti —

siang yang lain
aku wirid dan berenang
di laut lepas halaman quran
kubacabaca ihwal kematian
yang begitu karib dengan
suaraku. lebih akrab daripada
urat di napasku; Tuhan!

siang esok
mungkin aku tak lagi cuma duduk
tapi ditandu dan direbahkan di makam ini
sebagai tubuh, tak lagi menumbuh
sebagai denyut, tidak punya detak

barangkali

Inna lillahi wainna ilaihi roojiun. Sebagai duka cita pada Dedy Mawardi, aktifis Pro Demokarasi dan mantan Ketua LBH Lampung. Selamat jalan dan semoga husnul khotimah.

ShareTweetSendShare
Previous Post

DM Wafat, Lampung Berduka

Next Post

Habis, Bed RS se Balam untuk Pasien

Related Posts

Mendukung Prabowo Presiden 2024 karena Menolak Capres yang sudah Terdiksi Cebong-Kadrun Pemecah Belah Bangsa
Teras

Mendukung Prabowo Presiden 2024 karena Menolak Capres yang sudah Terdiksi Cebong-Kadrun Pemecah Belah Bangsa

Jul 25, 2023
Dua Dekade Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Menjaga Marwah, Menjaga Kepercayaan Publik
Nasional

Dua Dekade Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Menjaga Marwah, Menjaga Kepercayaan Publik

Jul 18, 2023
Menolak Stigma Cebong-Kadrun: Pemecah Belah Bangsa Indonesia
Teras

Menolak Stigma Cebong-Kadrun: Pemecah Belah Bangsa Indonesia

Mei 8, 2023
Pemilu Ditunda 2025, Ada Apa dengan KPU?
Teras

Pemilu Ditunda 2025, Ada Apa dengan KPU?

Mar 5, 2023
Sikap Tegas Gema Puan untuk Statement Jokowi Perihal Capres Rambut Putih
Teras

Sikap Tegas Gema Puan untuk Statement Jokowi Perihal Capres Rambut Putih

Des 1, 2022
In Memorian: Selamat Jalan Pelukis Syamsurizal
Teras

In Memorian: Selamat Jalan Pelukis Syamsurizal

Jun 2, 2022
Next Post
Habis, Bed RS se Balam untuk Pasien

Habis, Bed RS se Balam untuk Pasien

Persatuan Perusahaan Film Indonesia Dukung Penuh FFWI

Persatuan Perusahaan Film Indonesia Dukung Penuh FFWI

Selama Pandemi, Perfilman Indonesia Mati Suri

Vaksinasi Siswa SMP Ditunda

Vaksinasi Siswa SMP Ditunda

Mengenal Panitia Festival Film Wartawan Indonesia

Mengenal Panitia Festival Film Wartawan Indonesia

banner 300250

Berita Terkini

  • Petani di Tanggamus Tewas Diseret Buaya: Sungai Way Semaka Telan Korban Jiwa
  • Kapolres Lampung Selatan Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat, 38 Personel Terima Penghargaan atas Dedikasi
  • Pemerintah Pusat Genjot Program Prioritas: 3 Juta Rumah, Layanan Kesehatan Gratis, dan Tekan Inflasi
  • DPRD Lampung Selatan Sahkan Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2024: Momentum Evaluasi dan Komitmen Perbaikan
  • Apel Tiga Pilar di Bandar Lampung: Komitmen Bersama Jaga Stabilitas dari Akar Rumput
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In