PANTAU LAMPUNG– Jangan remehkan risiko gagal bayar (galbay) pinjaman online (pinjol). Jika Anda terjebak dalam pinjol ilegal dan tidak dapat melunasi kewajiban, ada sejumlah ancaman yang bisa mengancam kehidupan pribadi Anda. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang bisa terjadi.
Meskipun pinjaman online menawarkan kemudahan dengan proses pengajuan yang cepat dan syarat yang mudah, pinjol ilegal tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang berarti pemerintah tidak dapat memberikan perlindungan maksimal jika terjadi masalah seperti gagal bayar. Pinjol ilegal seringkali menggunakan cara-cara yang merugikan nasabah, mulai dari bunga yang tak wajar hingga ancaman intimidasi yang mengganggu.
Berikut adalah 4 ancaman yang dapat muncul jika Anda gagal bayar di pinjol ilegal:
1. Beban Bunga dan Denda yang Tak Masuk Akal
Pinjaman online legal memiliki suku bunga yang sudah diatur oleh OJK, yaitu maksimal 0,2% per hari untuk sektor konsumtif. Hal ini bertujuan melindungi nasabah dari bunga yang sangat tinggi. Namun, pinjol ilegal tidak terikat pada aturan tersebut, sehingga mereka dapat menetapkan bunga yang sangat besar. Ketika gagal bayar, nasabah bisa dikenakan denda yang jauh lebih besar dari yang wajar, membuat utang semakin membengkak.
2. Intimidasi dari Debt Collector Lapangan
Pinjol legal dapat menggunakan debt collector (DC) untuk menagih utang, tetapi prosedurnya diawasi oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) agar tidak melanggar aturan dan tidak melakukan kekerasan. Sebaliknya, pinjol ilegal sering mengabaikan regulasi dan bisa menugaskan DC yang agresif. Intimidasi yang dilakukan bisa berupa ancaman atau tindakan yang meresahkan, membuat nasabah tertekan untuk segera membayar.
3. Penyalahgunaan Data Pribadi
Pinjol ilegal seringkali memanfaatkan data pribadi nasabah yang gagal bayar, seperti nomor telepon, nama lengkap, hingga foto KTP, untuk mengancam atau menekan mereka. Data ini bisa disebarkan tanpa izin dan jatuh ke tangan yang salah, yang bisa merusak reputasi atau menyebabkan nasabah dipermalukan di masyarakat. Selain itu, penyebaran informasi pribadi ini bisa menimbulkan kerugian lebih lanjut.
4. Penggunaan Metode Penagihan yang Tidak Sah
Selain intimidasi dan ancaman, pinjol ilegal juga bisa menggunakan metode penagihan yang tidak sah. Mereka mungkin memanfaatkan tekanan emosional atau bahkan mengancam akan melaporkan Anda ke pihak berwajib tanpa alasan yang jelas. Hal ini sering kali terjadi karena pinjol ilegal tidak mematuhi ketentuan hukum yang ada dan beroperasi tanpa pengawasan yang tepat.
Kesimpulan
Pinjol ilegal bisa sangat berisiko dan merugikan nasabahnya. Jika Anda terjebak dalam pinjaman online ilegal, berhati-hatilah terhadap risiko gagal bayar yang bisa berujung pada masalah serius. Pilihlah pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh OJK untuk memastikan keamanan dan kenyamanan finansial Anda.***