LAMPUNG, PL– Penyair Indonesia dan Bolivia baca puisi melalui zoom, Sabtu (9/10) malam waktu Indonesia dan pagi waktu Bolivia.
Rini Valentina selaku initiator dan editor, turut menggagas pertemuan silaturahmi dan apresiasi kebudayaan kedua negara.
“Antologi Puisi Budaya Bolivia-Indonesia telah menggema di Indonesia dan Bolivia,” ujar Rini.
“Temu penulis dua negara berjalan dengan sangat luar biasa, dan sebagai initiator dan editor sekaligus penterjemah, saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada penulis dua negara. Semoga jalinan persahabatan ini akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua,” katanya usai acara.
Para penulis (penyair) dari Bolivia adalah Andreyna Herrera, Jenny Mounzon Oporto, Ramiro Jordan, Ariana Valentina Puerta, Edmundo Torejjon Jurado, Padilla Choque Jacquelinne Nayra , Griselda Maity Martinez Serrano, Robert Agreda Maldonado, Bertha Galan.
Sementara dari Indonesia diwakili Nia Rohania, Foeza Hutabarat, lsbedy Stiawan ZS, Dwi Wahyu Candra Dewi, Julia Utami, dan Rini Valentina.
Terpisah, Isbedy Stiawan ZS yang membacakan puisi “Belangir” mengatakan, acara ini merupakan pertemuan budaya dua negara.
“Ini bagian dari memerkenalkan sastra Indonesia dan budaya Lampung kepada penyair Bolivia,” jelas Isbedy.
Apalagi, ia membacakan puisi tentang tradisi mandi jelang Ramadan bagi masyarakat adat Lampung yang dikenal bulangir atau belangir.
“Alhamdulillah, pembacaan saya lancar. Dan saya tetap semangat walau hanya zoom,” kata penyair berjuluk Paus Sastra Lampung ini.
(*)