BANDAR LAMPUNG, PL — Pembacaan puisi “Rawa Subur, 60 Tahun Kemudian” oleh Isbedy Stiawan ZS di kanal youtube Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, Rabu (29/9) pukul 09.00 telah disaksikan 3,3 ribu kali.
Lonjakan perolehan penonton di video Isbedy tersebut menggeser posisi video “Nadiem dan Dendang 13 Depa” Tarmizi Rumahitam dari Batam yang kemarin sore bertahan di peringkat pertama.
Sementara Samson Rambe Pasir yang juga dari Batam, Kepulauan Riau, tak bergeser dari posisi ketiga.
Tahun kedua FSIGB 2021 di Tanjungpinang, Kepri, dilaksanakan secara online atau daring. Para penyair yang lolos seleksi megirimkan video membacakan puisi yang ada di dalam buku festival.
Meski tahun ini tidak banyak penyair yang menyertakan video pembacaan puisi ke kanal FSIGB 2021, namun kunjungan penikmat sangat berlipat dibanding tahun kemarin.
Terbukti setiap video ada di atas 500 kali ditonton.
Penyair berjuluk Paus Sastra Lampung yang dihubungi mengaku senang dengan banyaknya penonton yang singgah ke konten pembacaan puisinya.
Artinya, kata pengampu Lamban Sastra itu, konten pembacaan puisi di youtube yang sebelumnya masih asing.
“Sekarang sepertinya booming,” ungkap Isbedy yang juga yotuber.
Isbedy memiliki kanal Paus Sastra Lampung yang dikolala Djadin Production itu kini sudah monet.
Video “Rawa Subur, 60 Tahun Kemudian” digarap Djadin Production. Editor Van.Co.Id, Audio-Kameramen Iwang Bagastama, dan produser Arief Mulyadin.
Isbedy mengatakan, perolehan penonton yang lebih 3 ribu ini hanyalah bagian dari permainan di dunia youtube dan sebuah keriangan.
Sementara Rid K Liamsi, ketua pelaksana FSIGB 2021, dalam komentar di grup WA Jazirah Sastra berkomentar, tunggu 15 Oktober 2021 siapa pemenang sejati.
“Komentar Dato Rida tentu hanya canda. Sastra mesti dilakoni dengan keriangan,” timpal Isbedy.