Bandar Lampung, PL — Bakso Son Haji Soni bakal meninggalkan Kota Bandarlampung. Pengusaha kuliner bakso ini memilih kota lain untuk berusaha.
Sejumlah gerai Mie Ayam dan Bakso Soni ditinggalkan, terpicu soal pajak (tapping box) kepada Pemkot Bandar Lampung, sehingga ditutup alias disegel.
Ferdi Gunsan, dikenal aktifis dan pelaku usaha di kota setempat, mengatakan ada dua kemungkinan yang memicu hengkangnya gerai Bakso Soni.
“Kenapa bakso Soni mau hengkang ke luar Bandar Lampung? Menurut saya ada dua kemungkinan,” katanya dalam grup WA, Minggu (4/7).
Pertama, ujarnya, Soni memang tidak mau bayar pajak kategori hotel dan restoran karena menganggap kenapa tidak semua resto dipasang tapping box.
“Kedua, ada sesuatu soal fiil (tapi bukan pesinggiri), yang membuat Soni biasa memberikan upeti (tidak masuk negara), melainkan ke “oknum” dengan harapan tidak dipasang box,” jelasnya.
Ditambahkannya, jika dengan fiil-nya mau hengkang dari Balam, saya katakan salah.
“Asumsinya kenapa Soni sebelumnya tidak banyak mengembangkan sayap ke luar Balam, saya yakin karena tidak bisa maju seperti Balam. Nah, jika soni tetap ke luar Balam, pasti lambat laun collaps,” imbuh Ferdi.
Dikatakan Ferdi, Soni punya 3 tempat penggemukkan sapi Australia di Karang Anyar, ada ribuan sapi yang dipelihara. “Mau di kemanakan sapi-sapi itu jika bakso itu tutup, dan tidak mudah membuka usaha di tempat lain dengan brand yang sama serta membutuhkan waktu yang stabil untuk mengembalikan omset yang sama seperti di Balam.”
Selain itu, masih kata Ferdi Gunsan, untuk Bakso yang lain, lapis kedua, ini peluang untuk memajukan usahanya.
Ia juga menyarankan Pemkot Balam buatlah semua Hotel dan Resto dipasang Tapping Box, jangan pilih kasih terutama yang ramai pengunjung termasuk hotel esek-esek pun dipasang.
“Dan hilangkan pungutan sampingan oleh oknum jika tempat tersebut sudah dipasang tapping box,” katanya.
(PL 02-PL 03)