• Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, Agustus 19, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Ruwa Jurai Bandar Lampung

Bedah Buku “Menungguku Tiba”: Pertemuan Dua Doktor dengan Dua Pendekatan

MeldaEditorMelda
Agu 19, 2025
A A
Bedah Buku “Menungguku Tiba”: Pertemuan Dua Doktor dengan Dua Pendekatan
ADVERTISEMENT

PANTAU LAMPUNG- Buku puisi terbaru karya Isbedy Stiawan ZS berjudul “Menungguku Tiba” menjadi sorotan dalam sebuah acara bedah buku yang digelar di Gedung Rumawat Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Senin, 18 Agustus 2025. Acara ini mempertemukan dua akademisi bergelar doktor, yakni Dr. Baban Banita dari Program Studi Sastra Indonesia FIB Unpad dan Dr. Ipit Saefidier Dimyati dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Keduanya hadir dengan perspektif berbeda, yang memperlihatkan luasnya spektrum pembacaan terhadap karya penyair yang dikenal sebagai Paus Sastra Lampung.

Ipit Saefidier Dimyati, seorang dosen teater yang juga dikenal sebagai penulis puisi, esai, serta musisi, membawa perspektif teater absurd dalam membedah puisi-puisi Isbedy. Menurutnya, sajak-sajak dalam “Menungguku Tiba” memancarkan nuansa keterasingan, absurditas, dan penantian yang kuat. Ipit menghubungkan gagasan ini dengan pemikiran Martin Esslin, tokoh yang memopulerkan istilah teater absurd. Ia menekankan bahwa keterkaitan antara puisi Isbedy dan teater absurd bukanlah upaya memaksakan perbandingan, melainkan sebuah pencarian kesamaan sifat (family resemblance) sebagaimana konsep yang diperkenalkan filsuf Ludwig Wittgenstein.

Ipit mengidentifikasi empat tema utama yang menurutnya menjadi jembatan antara teater absurd dengan karya Isbedy, yaitu keterasingan (alienation), waktu dan penantian, krisis komunikasi, serta ketidakpastian makna. Selain itu, ia menambahkan bahwa meski Isbedy tidak menggunakan bentuk dramatik khas Esslin, ia berhasil menciptakan “panggung bahasa” yang memuat elemen seperti fragmentasi narasi, repetisi tematik, dan simbol-simbol cair. Bagi Ipit, ciri-ciri inilah yang membuat karya Isbedy mampu menyuarakan absurditas dalam bentuk bahasa puitis.

BeritaTerkait

Mak Lebon Lampung di Bumi: Melihat Peluang Sastra Lokal dan Warna Lokal Lampung

Heri Wardoyo: Isbedy Mengalirkan Cinta dalam Setiap Puisi

Di sisi lain, Dr. Baban Banita menekankan kekuatan latar dalam puisi-puisi Isbedy, khususnya laut yang muncul berulang kali dalam antologi “Menungguku Tiba: Sehimpun Sajak 2022–2025”. Ia menyoroti bahwa antologi ini diawali dan diakhiri dengan laut, sesuatu yang menurutnya bukan sekadar kebetulan, melainkan simbol penting yang mewarnai seluruh perjalanan puisi. Laut, kata Baban, menjadi medium bagi Isbedy untuk menyuarakan tema besar kehidupan seperti kerinduan, kesendirian, hiruk-pikuk dunia, kesabaran, bahkan kematian.

“Dengan laut, Isbedy berbicara banyak hal yang dekat dengan kehidupan manusia. Laut adalah ruang simbolis yang menyimpan energi personal sekaligus universal,” ujar Baban. Ia menambahkan bahwa cara penyair mengolah laut sebagai metafora memperkaya daya ungkap sajak-sajaknya, yang bisa dibaca secara denotatif maupun konotatif.

ADVERTISEMENT

Selain sesi diskusi, acara yang dipandu Dr. Irfan Hidayatullah, M.Hum. ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dan musikalisasi karya Isbedy. Fitri Angraini, S.S., M.Pd., turut tampil membawakan puisi, diikuti kolaborasi Dr. Baban Banita dan Dr. Ipit Saefidier Dimyati yang menginterpretasikan puisi melalui perpaduan pembacaan dan musik. Suasana semakin hangat ketika acara ditutup dengan pembawaan puisi “Biarkan Ia Mengembara Seperti Dulu Saat Sendiri”, menambah kedalaman makna pada perhelatan ini.

Sekitar 70 peserta hadir dalam kegiatan tersebut, terdiri dari mahasiswa, dosen, penyair, penulis, hingga jurnalis. Beberapa tokoh yang turut hadir antara lain Ketua Pusat Budaya Sunda Unpad Prof. Ganjar Kurnia, Kaprodi Sastra Indonesia FIB Unpad Nani Darmayanti, Ph.D., Dr. Lina Meilinawati Rahayu, M.Hum., serta sejumlah pegiat sastra seperti Hikmat Gumelar, Wawai, Riki Nawawi, Hasna, Rahman (SundaDigi), dan Rosyid E. Abby. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme tinggi terhadap perkembangan kajian sastra kontemporer Indonesia.

Acara ini bukan hanya menampilkan perbedaan perspektif dalam melihat puisi, tetapi juga menunjukkan bagaimana karya sastra dapat menjadi titik temu lintas disiplin ilmu. Puisi-puisi Isbedy terbukti mampu memantik percakapan panjang yang melibatkan pendekatan estetika, simbolik, hingga filosofis. Dengan demikian, “Menungguku Tiba” tidak hanya dipandang sebagai kumpulan puisi, melainkan sebagai ruang perenungan yang kaya akan interpretasi.***

Source: ISBEDY SETIAWAN
Tags: Bedah BukuIsbedy Stiawan ZSMenungguku TibaPuisi IndonesiaSastra Lampung
ShareTweetSendShare
Previous Post

Polda Lampung Ungkap Ratusan Kasus Kejahatan Dalam Operasi Sikat Krakatau 2025

Next Post

Manchester United Kalah, Pelatih Bhayangkara Presisi Lampung FC Galau?

Related Posts

LBH Bandar Lampung Desak Penyelesaian Damai Konflik Lahan Anak Tuha
Bandar Lampung

LBH Bandar Lampung Desak Penyelesaian Damai Konflik Lahan Anak Tuha

Agu 19, 2025
Redistribusi Lahan Jadi Solusi, Gerbang Tani Ingatkan Pemerintah soal Kedaulatan Pangan
Bandar Lampung

Redistribusi Lahan Jadi Solusi, Gerbang Tani Ingatkan Pemerintah soal Kedaulatan Pangan

Agu 19, 2025
Karnaval Pawai Budaya Tanggamus 2025, Wujud Keberagaman dan Kreativitas Masyarakat
Berita

Karnaval Pawai Budaya Tanggamus 2025, Wujud Keberagaman dan Kreativitas Masyarakat

Agu 19, 2025
1.741 Mahasiswa Baru Ikuti PASTI UAP 2025: Membangun Generasi Digital Berakhlakul Karimah
Berita

1.741 Mahasiswa Baru Ikuti PASTI UAP 2025: Membangun Generasi Digital Berakhlakul Karimah

Agu 19, 2025
Dekavilm Itera Gelar Lomba Film Dokumenter Gratis Bertema Sosial Budaya
Bandar Lampung

Dekavilm Itera Gelar Lomba Film Dokumenter Gratis Bertema Sosial Budaya

Agu 19, 2025
Mak Lebon Lampung di Bumi: Melihat Peluang Sastra Lokal dan Warna Lokal Lampung
Bandar Lampung

Mak Lebon Lampung di Bumi: Melihat Peluang Sastra Lokal dan Warna Lokal Lampung

Agu 19, 2025
Next Post
Manchester United Kalah, Pelatih Bhayangkara Presisi Lampung FC Galau?

Manchester United Kalah, Pelatih Bhayangkara Presisi Lampung FC Galau?

Izin HGU Telah Habis, Ketua LSM Komite Pemantau Legeslatif Daerah (Kota Lada) Meminta Eksekutif & Legislatif Ambil Tindakan Tegas

Izin HGU Telah Habis, Ketua LSM Komite Pemantau Legeslatif Daerah (Kota Lada) Meminta Eksekutif & Legislatif Ambil Tindakan Tegas

Tim SAR Cari Penumpang KMP Mufidah yang Jatuh di Perairan Bakauheni

Tim SAR Cari Penumpang KMP Mufidah yang Jatuh di Perairan Bakauheni

Mak Lebon Lampung di Bumi: Melihat Peluang Sastra Lokal dan Warna Lokal Lampung

Mak Lebon Lampung di Bumi: Melihat Peluang Sastra Lokal dan Warna Lokal Lampung

Dekavilm Itera Gelar Lomba Film Dokumenter Gratis Bertema Sosial Budaya

Dekavilm Itera Gelar Lomba Film Dokumenter Gratis Bertema Sosial Budaya

banner 300250

Berita Terkini

  • LBH Bandar Lampung Desak Penyelesaian Damai Konflik Lahan Anak Tuha
  • Redistribusi Lahan Jadi Solusi, Gerbang Tani Ingatkan Pemerintah soal Kedaulatan Pangan
  • Karnaval Pawai Budaya Tanggamus 2025, Wujud Keberagaman dan Kreativitas Masyarakat
  • 1.741 Mahasiswa Baru Ikuti PASTI UAP 2025: Membangun Generasi Digital Berakhlakul Karimah
  • Dekavilm Itera Gelar Lomba Film Dokumenter Gratis Bertema Sosial Budaya
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In