LAMPUNG TIMUR, PL-– Objek wisata Rimba Danau Way Jepara, kabupaten Lampung Timur, diprediksi menjadi destinasi wisata masyarakat untuk refleksi diri hingga bersantai di penghujung tahun2022.
Karena itu juga, pengelola destinasi membenahi area wisatanya agar menjadi rujukan pengunjung dari berbagai daerah.
Kepala desa Labuan Ratu Danau Iman Sahara mengatakan pada Sabtu, 31 Desember 2022. Sejak dua tahun ini pihaknya membantu Balai Besar, provinsi Lampung ikut membenahi sejumlah Fasilitas seperti sejumlah gasebo, taman bermain anak serta tempat istirahat pengunjung sekitar lokasi bendungan Way Jepara.
“Dengan fasilitas yang lengkap, kami berharap pengunjung tak datang sekali, dan tak hanya datang dari Lampung Timur tapi dari kabupaten tetangga juga,” katanya.
Dengan ramainya pengunjung saat liburan tahun baru, Iman juga berharap hal itu berdampak baik bagi warganya. Sebab tak sedikit warga memanfaatkan momen tersebut dengan berdagang makanan dan minuman.
Untuk menuju telaga 200 hektar lebih itu, pengunjung dengan nyaman melintas jalan hotmik dan semua jenis kendaraan mampu melesat hingga ke lokasi obyek wisata.
“Mulai dari Bandarlampung hingga Lampung Timur jalan hotmik pengunjung tak berlama-lama di lerjalanan,” ujar Iman.
Untuk mengembangkan destinasi wisata yang sudah dikenal sejak era 80 itu, kades Iman sudah beberapa kali mengundang kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif dan kementerian PUPR.
Namun dua lembaga negara tersebut belum sepenuhnya mendukung atau membenahi berbagai fasilitas, seperti obyek wisata lain di tanah air.
“Padahal jika infrastruktur telah lengkap, pengunjung akan selalu datang,” tuturnya.
“Dan hal itu akan berpengaruh bagi ekonomi warga sekitar. Upaya-upaya yang sudah saya lakukan semata mata untuk rakyat saya, bukan untuk kepentingan pribadi tegas iman,” katanya.
Oleh sebab itu kata dia, meskipun objek wisata Rimba Danau Way Jepara merupakan waduk atau bendungan yang berfungsi mengairi sawah petani tapi dengan panorama alam yang indah maka tak berlebihan jika kawasan itu dapat berfungsi sebagai salah satu tempat pengunjung wisata.
“Pengunjung datang bukan untuk merusak hutan atau tanam tumbuh, tapi mereka datang untuk menikmati sejuknya alam dan melihat luasnya air danau,” ujarnya.
(Asir)