BANYUMAS, PL– Penggerak Komunitas Literasi dan Sastra Banyumas Barat akan menggelar acara bertajuk Ontran-Ontran Sastra, Sabtu malam (21/5) di pendopo Desa Cihonje, Gumelar, Banyumas.
Berbagai cabang seni budaya akan ditampilkan seperti: baca puisi, musikalisasi puisi, baca geguritan, musikalisasi geguritan, gendingan, baca cerpen dan pemutaran film sastra: Suatu Malam, Ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis Lagi.
Ketua Panitia acara Eddy Pranata PNP mengatakan, pendukung acara yang juga didedikasikan pada perayaan Hari Kebangkitan Nasional 2022 ini antara lain Komunitas Orang Pinggiran Indonesia (KOPI), Jaringan Sastra Pinggir Kali (Jaspinka), Blakasuka Ora Kegedhen Rumangsa (Blakdhen), Gubuk Kecil, Gendhingan Mangku Budaya Cirebah, dan semua lapisan masyarakat penyinta literasi/sastra mulai dari Taman Kanak-kanak, remaja sampai dewasa.
“Sejak pandemi, kita tidak menggelar acara sastra. Ontran-ontran Sastra diharapkan memupus rasa rindu khususnya warga pedesaan yang jauh dari keramaian kota. Ini acara bersama untuk seluruh lapisan masyarakat. Arus bawah yang senantiasa akan terus menggeliat,” ujar Eddy Pranata.
Jaspinka akan menampilkan musikalisasi puisi “Tanah Air Mata” Sutardji Calzaoum Bachri, dengan kru: Resa Nanda Pangestu, Wahyu Dwi Utami, Riries Awaliyah dan Fajar Lesmama. Kemudian komunitas Blakdhen akan menampilkan geguritan dan musikalisasi geguritan oleh Riswo Mulyadi, Subowo, Candra Widyasmoro, Sutomo, Bangun Haryo, dan Agus Muslim.
Sedangkan KOPI akan menampilkan pembacaan puisi oleh Wanto Tirta, Susanto, dan Trisnatun. Dan dari Gubuk Kecil; Yanwi Mudrikah akan membacakan cerpen yang diangkat menjad film Sutu Malam, Ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis Lagi.
Selain itu, sebagian besar pengisi acara akan membawakan karya dari Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Sapardi Djoko Damono dan Joko Pinurbo.
Tidak ketinggalan akan ikut memeriahkan acara adalah siswa TK, SD/MI, SMP dan unsur masyarakat lain serta grup gendhingan Mangku Budaya Cirebah yang dikomandani Kirwono dan Wakim Sumedyo, juga penyair multitalenta Nanang Anna Noor dan Teguh Nugross dari Kabar Gumelar akan ikut ambil bagian.
Suatu Malam, Ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis lagi merupakan film sastra berdurasi sekitar dua puluh menit, diangkat dari cerpen Pilihan Kompas 2019 karya Sandi Firly, produser Hudan Nur, dan sutradara Kin Muhammad.
Film produksi pendekar-pendekar sastra-budaya Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini sudah tayang di berbagai komunitas seperti di Jakarta, Bandung, Batam, Kendari dan Palu dan pada Hari Puisi Dunia di Malayasia.
“Dari desa kami bergerak dan berkarya untuk sastra dan budaya Indonesia,” pungkas Eddy Pranata, presiden penyair Banyumas Raya ini.
(*)