LAMPUNG SELATAN, PL– Seperti adegan film bergenre Survival ‘All Is Lost’, itu juga yang dirasa Adha Giantoro, seorang nelayan warga Pekon Tampang Tua, Kecamatan Pematangsawa Kabupaten Tanggamus.
Akhirnya dapat tersenyum lega dan berkumpul bersama keluarga setelah mendapat pengalaman berharga sekaligus mencekam kala berjuang hidup melawan ganasnya laut.
Dia terombang ambing dihantam badai sampai terseret ke lautan pada Sabtu malam, 5 Februari 2022 dan ditemukan warga dalam keadaan hidup pada Senin, 7 Februari.
Adha menceritakan, dirinya tiba-tiba dihantam badai ketika akan menghidupkan mesin perahu. Kagetnya, tidak dapat dihidupkan karena air telah memenuhi mesin.
Sedangkan jaraknya memancing ialah 5 mil dari daratan. Jam 11 malam ketika ia berupaya menyalakan mesin perahu, tanpa diduga angin kencang beserta hujan mengguyur kesendiriannya. Sadar dirinya tidak lagi melihat daratan. Gunung Tanggamus dan pulau Tabuan yang biasa terlihat, malam itu sudah tak tampak lagi.
Dirinya sudah berusaha melepas jangkar. Akan tetapi tak tergigit pasir. Akhirnya perahu terbawa angin. Parahnya, air laut sudah masuk ke alat transportasi yang ia tumpangi tersebut.
Usai berhasil menaklukkan badai, penderitaan Adha belum selesai karena harus berjuang menahan lapar dan haus.
Demi hidup dan dapat kembali bersama keluarga, ia pun harus menahan asinnya air laut untuk diminum dan amisnya memakan ikan mentah yang merupakan umpan untuk memancing sebelum akhirnya terdampar di Pulau Sebesi dan diselamatkan warga.
Saat ini, nelayan asal Kabupaten Tanggamus itu berhasil selamat dari nasib buruk yang hampir menimpanya. Dia telah dijemput oleh tim SAR Gabungan di Pulau Sebesi kemudian diantarkan pulang ke Kota Agung Tanggamus.
Kepala Pos SAR atau Badan ‘Search And Rescue’ Nasional Bakauheni, Denny Mezu mengatakan, pihaknya berangkat mengevakuasi Adha pada Rabu, 9 Februari pukul 08.30 WIB dan langsung membawanya ke Dermaga Bom Kalianda.
Setelah tiba di Dermaga Bom, tim Basarnas II langsung membawa Adha ke Kota Agung Tanggamus untuk kembali ke keluarga.
Adha pertama kali ditemukan oleh warga pada Senin, 7 Februari sekira pukul 11.00 WIB ketika terdampar di sisi Barat Pulau Sebesi dan terlihat lemas dan lusuh serta layu.
Tim Redaksi Pantau Lampung