• Namanya stadion mini Kalpataru. Letaknya tepat di depan kecamatan kemiling. Orang orang biasa berolahraga di dalam stadion. Selain itu, setiap hari ada yang bermian bola.
• Tempat orang-orang Kemiling berolahraga ini mulai dibangun sejak Juli 2020. Pada Senin 4 April 2021, lapangan ini diresmikan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana
• Di pinggir jalan luar stadion, banyak orang-orang yang berdagang makanan ringan. Selain itu, ada beberapa wahana bermain anak dan taman. Banyak keluarga yang datang untuk sekadar liburan kecil di area Stadion Mini Kalpataru.
• Di samping Stadion Mini ini, terdapat juga lapangan volley. Remaja putri dan bapak-bapak selalu bermain volley setiap sore.
***
Kecamatan Kemiling mulai berbangga karena memiliki tempat yang asyik untuk bermain bagi anak-anak, berolahraga, berjualan, menikmati suasana pagi dan sore sembari mengirup udara segar hingga membeli beraneka jajanan yang murah meriah, ikan cupang hingga mainan anak-anak seperti balon-balon yang terbuat dari busa sabun. Di jalan Teuku Cik Dik Tiro, Kemiling, terdapat ruang terbuka hijau. Nama akrabnya Kalpataru. Tapi, sekarang telah berubah nama menjadi Stadion Mini Kalpataru sejak diresmikan Wali Kota Eva Dwiana pada senin 4 April 2021.
Di sana, masyarakat akan menikmati berbagai makanan seperti somay, bakso malang, jeruk yang murah meriah serta es dan minuman hangat yang menyegarkan sambil menyaksikan orang-orang berolahraga. Selain itu, Lapangan Kalpataru memiliki taman yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang bermain anak-anak.
Area terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana berolahraga dan liburan kecil keluarga mau pun muda-mudi itu, berdampingan dengan kantor Sub Sektor Kepolisian Kemiling. Keamanan di sana sangat terjaga. Tidak pernah terdengar tindak kriminal, tak penah terdengar yang sedang berusaha membugarkan tubuh kehilangan motor hingga dompet. Para pedagang pun merasa aman dan nyaman karena tak pernah terlihat ada pemalakan. Kecuali pembayaran retribusi untuk kebersihan.
Suasana lapangan Kalpataru sebagaimana daerah-daerah yang menentramkan. Orang-orangnya tak terlihat murung karena lingkungannya asri.
Kemiling memang terletak di daerah perbukitan maka ruang terbuka hijaunya pun bernuansa pegunungan. Pohon-pohon besar dan rindang masih tumbuh di dalam lapangan Kalpataru. Itulah sebab kenapa ramai para pedagang dan yang berolahraga. Selain itu, dari lokasi ini terlihat jelas sebagian bukit barisan selatan nan hijau menyegarkan mata dan menggairahkan nurani.
Puluhan hingga Ratusan Orang Mengunjungi Kalpataru
Puluhan atau mungkin ratusan orang hampir setiap sore selalu mengunjungi lapangan Kalpataru yang asri dan bersih. Letaknya yang strategis menjadi faktor utama lapangan hijau tersebut selalu dikunjungi berbagai masyarakat dari beberapa etnis. Ada yang sekadar menikmati pemandangan, berkasih-kasih, berolahraga, membeli beraneka makanan, membeli buah hingga membeli ikan cupang serta makanannya.
Orang-orang yang datang ke lapangan Kalpataru berasal dari berbagai kelurahan. Ada yang dari Beringin Raya, Pinang Jaya, Beringin Jaya, perumahan Wisma Mas hingga daerah perbatasan Bandar Lampung dan Pesawaran, yakni Sinar Banten dan Bukit Kemiling Permai. Bukan lantaran lapangan Kalpataru asri dan bersih saja. Tapi, sebab ruang terbuka hijau Kemiling hanya di sini.
Ruang terbuka hijau ini memiliki berbagai sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan masyarakat. Selain lapangan berumput hijau, area ini memiliki bangku-bangku panjang dan gazebo yang dapat dimanfaatkan ketika lelah berolahraga atau untuk menonton pertandingan sepak bola atau bola volley. Bahkan, untuk bersantai seraya menyaksikan atau mengawasi anak-anak bermain di taman.
Ukuran gazebo di sana memang tidak begitu panjang dan lebar. Paling hanya memuat tiga sampai empat orang yang memiliki berat 63 kg dan tinggi 173 cm. Selain itu, jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi, masyarakat merasa cukup atas fasilitas tersebut.
“Sebagai warga Kemiling, saya bersyukur memiliki ruang terbuka hijau seperti lapangan Kalpataru. Buat saya pribadi kebersihan lapangan ini harus diutamakan agar masyarakat dapat mengambil hikmah di balik keindahan tempat ini,” kata Abriani, perempuan berkulit langsat china, berwajah oriental serta memiliki senyum pipit di sebelah kanan pipinya.
Hampir setiap sore Abriani berolahraga di lapangan Kalpataru. Rutinitas yang padat sebagai pegawai di salah satu perusahaan swasta membuatnya tak bisa meremehkan kebugaran fisik.
Menurutnya, ruang terbuka hijau ini adalah tempat nyaman dan murah meriah untuk selalu merawat kesehatan tubuh. Abriani tidak perlu banyak keluar uang untuk menyewa tempat Gym atau mengeluarkan ongkos untuk pergi ke PKOR Way Halim atau Stadion Pahoman. Cukup berjalan satu kilo dari rumahnya, Abriani sudah sampai di lapangan Kalpataru.
“Pulang kerja, saya langsung ke sini setelah makan sedikit untuk menutrisi tubuh. Badan saya terasa sakit kalau tidak olahraga. Selain itu susah tidur. Alhamdulilah, Kemiling mempunyai lapangan Kalpataru. Jaraknya yang dekat dari rumah adalah faktor utama saya selalu ke sini,” ujarnya yang hari itu memakai seragam olahraga serba putih.
Hari favorit Abriani berolahraga di Kalpataru adalah Sabtu dan Minggu. Dua hari itu dia mendapat jatah libur kerja. Menurutnya, selain karena libur, pada Sabtu dan Minggu, orang yang berolahraga lebih ramai dari hari biasa. Kalau ramai maka dia lebih bersemangat dalam berolahraga.
Mengajak Keluarga ke Kalpataru
Stadion Mini Kalpataru tidak hanya dikunjungi satu hingga dua orang atau yang sedang berpacaran. Tapi, ada juga kepala rumah tangga yang mengajak anak dan istrinya untuk hidup sehat. Sabtu dan Minggu, bahkan ada juga yang setiap hari mengajak keluarganya untuk lari-lari kecil di lapangan Kalpataru.
“Saat ini kan ekonomi kita sedang krisis setelah Indonesia mengalami Pandemi. Untuk liburan ke tempat-tempat yang menerapkan biaya masuk dan mahal, tentu saya harus berpikir dua kali. Alternatif liburan keluarga yang murah meriah bahkan gratis, ya, di Kalpataru,” ujar Aries yang saat itu sedang beristirahat setelah lari sebanyak sepuluh putaran Stadion bersama anak dan istrinya.
Taman Bermain Keluarga
Aries adalah salah satu pengunjung Kalpataru yang selalu berolahraga dan mencicip makanan dan minuman yang ada di sana. Selain murah meriah, faktor Aries mengajak anaknya makan di sana adalah karena ramai dan suasana asri lapangan Kalpataru. Anak dan istrinya pun senang makan di sana.
Menu favorit Aries dan keluarga adalah Bakso Malang serta Mie Ayam dan Thai Tea. Harga yang murah meriah, yang tidak sampai 18 ribu rupiah serta fasilitas meja dan kursi yang tersedia adalah alasan Aries memilih jajan setelah berusaha mengeluarkan keringat. Kalau soal rasa, bagi Aries tak jauh berbeda dengan yang ada di pinggir jalan atau yang sering lewat perumahannya yang terletak di Jalan Beringin Raya 1.
“Anak dan istri saya mah tidak terlalu penting masalah makanan dan minuman. Yang penting bagi mereka adalah saya selalu menyempatkan waktu bersama mereka. Ya meski hanya mengajak mereka menikmati suasana dan jajanan di ruang terbuka hijau lapangan Kalpataru,” ujarnya usai menghabiskan satu porsi bakso malang. Terlihat rautnya masih kepedasan walau telah menyeruput segelas thai tea rasa original.
Aries mewakili keluarganya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah setempat yang telah menunaikan janjinya untuk membangun ruang terbuka hijau sampai merawat lapangan Kalpataru. Menurutnya, Kemiling menjadi tempat yang hidup dan daerah yang ramai karena memiliki ruang terbuka hijau. Setiap sore, orang-orang dari berbagai kelurahan berkumpul di sini untuk melakukan sesuatu guna kesehatan tubuh. Selain itu, menurut Aries, ruang terbuka hijau ini telah mengubah image Kemiling dari daerah yang dulu hanya semak belukar dan hutan, kini menjadi wilayah yang memiliki karakteristik tersendiri.
Artikel ini telah terpublikasi di laBRAK.co
2021