PANTAU LAMPUNG – Ketegangan politik semakin memanas menjelang Pilkada Dharmasraya setelah Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, disebut-sebut terlibat dalam pengalihan dukungan PKS.
Awalnya, PKS memberikan dukungan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati, Adi Gunawan-Romi Siska. Namun, dukungan tersebut mendadak dibatalkan dan dialihkan ke pasangan Annisa Suci Ramadhani-Leli Arni.
Ketua DPD PKS Dharmasraya, Widayatmo, mengungkapkan bahwa perubahan dukungan ini terjadi setelah menerima instruksi dari DPP PKS pada Sabtu, 14 September 2024 sore. Widayatmo mengaku kaget dan tidak mengetahui alasan di balik keputusan mendadak ini. “Banyak kader yang terkejut dengan keputusan ini, termasuk saya,” kata Widayatmo.
Desas-desus menyebutkan bahwa Sufmi Dasco memainkan peran penting dalam pengalihan dukungan tersebut. Kabarnya, Dasco meminta DPP PKS untuk mengalihkan dukungan ke Annisa-Leli melalui video call saat rapat majelis syuro PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta. Rapat tersebut membahas jatah menteri PKS di kabinet Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Dasco dilaporkan menekankan bahwa dukungan terhadap Annisa-Leli akan berdampak pada jatah menteri PKS.
Widayatmo menegaskan ketidaktahuannya mengenai peran Dasco dalam keputusan tersebut dan mengaku tidak mengerti alasan di balik perubahan dukungan ini. “Saya tidak tahu apakah ada tekanan atau intervensi dalam keputusan DPP PKS,” ujarnya.
Menanggapi tudingan tersebut, Dasco membantah keterlibatannya. Ia mengklaim tidak mengetahui masalah Pilkada Dharmasraya. “Saya tidak tahu menahu tentang Pilkada Dharmasraya. Kalau dikaitkan dengan menteri, saya tidak tahu apa-apa,” tegas Dasco.
Pencabutan dukungan PKS dicantumkan dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat PKS Nomor 897/SKEP/DPP-PKS/2024, yang mencabut SK DPP PKS Nomor 645.03.02-2/SKEP/DPP-PKS/2024 tanggal 12 September 2024.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengaku belum mengetahui detail tentang pencabutan dukungan ini dan masih memeriksa kebenaran surat tersebut, yang ditandatangani oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.