PANTAU LAMPUNG – Akun media sosial bernama Fufufafa, yang diduga terkait dengan Gibran Rakabuming Raka, telah menimbulkan keresahan di Indonesia. Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, menegaskan bahwa Polri seharusnya segera mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti kasus ini.
Menurut Petrus, unggahan dari akun Fufufafa yang menyeret nama Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka telah memicu krisis kepercayaan publik yang meluas. Krisis ini tidak hanya berdampak pada Gibran, tetapi juga pada Presiden Jokowi.
“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pemilik akun Fufufafa. Kita perlu memastikan apakah akun ini benar milik Gibran, apakah isinya autentik, dan apakah ada unsur pidana dalam konten dan modus yang digunakan,” tegas Petrus.
Petrus juga mengkritik Kapolri yang dinilai lamban dalam merespons peran aktif netizen yang berusaha membantu penegakan hukum. Ia menganggap bahwa Kapolri tampak membiarkan publik menghakimi Gibran dan menempatkan Gibran dalam posisi yang merugikan dalam persaingan dengan Prabowo Subianto, calon presiden terpilih.
“Pembiaran ini jelas dapat memperburuk krisis kepercayaan publik terhadap Jokowi dan Gibran,” ujar Petrus.
Akun Fufufafa menjadi sorotan di media sosial setelah ditemukan sering mencela tokoh-tokoh penting di Indonesia. Meskipun akun ini tampaknya sudah tidak aktif lagi, jejak digitalnya meninggalkan banyak kontroversi yang mengejutkan warganet.
Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, telah menanggapi tuduhan tersebut dengan membantah keterlibatannya dan menyatakan ketidaktahuan tentang pemilik akun.
“Saya tidak tahu siapa yang memiliki akun itu. Tanyakan kepada yang memiliki akun tersebut, mengapa harus kepada saya?” jawab Gibran saat berada di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (10/9/2024).
Akun Fufufafa mencuat setelah menjadi bahan perbincangan hangat di platform X (dulu Twitter), dengan tagar “#Fufufafa” yang trending selama beberapa hari. Beberapa tangkapan layar yang dibagikan menunjukkan bahwa akun tersebut sering menyerang dan mencela tokoh-tokoh seperti Prabowo dengan kata-kata kasar dan tidak etis.