PANTAU LAMPUNG— Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, tetap optimistis partainya akan berhasil membentuk koalisi untuk Pilkada Jakarta 2024. PDIP tengah berupaya menjalin kerja sama dengan partai lain agar dapat memenuhi syarat pengusungan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Hasto mengibaratkan keyakinan PDIP pada koalisi ini dengan upaya partainya yang pernah menggugat keputusan Kongres Medan pada 1996, yang menunjuk Soerjadi sebagai ketua umum PDI. “Politik itu tentang keyakinan. Dulu, ketika Bu Mega memimpin PDI dan kantor PDI diserang, kami tetap yakin. Kami menggugat di lebih dari 200 kabupaten dan kota, dan akhirnya ada hakim yang punya nurani,” ungkap Hasto di Sekolah Partai PDIP.
Hasto juga percaya ada partai politik lain yang berani bergabung dalam koalisi meskipun ada tekanan politik. Ia mengaitkan keyakinan ini dengan sejarah keberanian rakyat Indonesia dalam perjuangan melawan penjajah demi kemerdekaan. “Republik ini dibangun dengan hati nurani yang murni dan keberanian yang membara, sampai kita mengusir penjajah dan melawan hukum kolonial,” tambahnya.
Saat ini, PDIP diperkirakan akan memiliki 15 kursi di DPRD Jakarta. Dengan jumlah kursi tersebut, PDIP masih memerlukan koalisi untuk memenuhi syarat minimal 22 kursi guna mengusung pasangan cagub-cawagub di Pilkada Jakarta 2024.
Sampai saat ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum memutuskan sikap mereka terkait Pilkada Jakarta 2024. Namun, PKS dan PKB telah memberikan sinyal akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan mencalonkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.