PANTAU LAMPUNG – Sekretaris Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Dr. Paudah, M.Si., mengatakan tantangan pelayanan publik saat ini semakin berat dan kompleks, para aparatur desa dituntut harus bersaing dalam menguasai teknologi.
Paudah mengatakan peran teknologi terus mengalami kemajuan. Dengan kondisi tersebut, masyarakat sebagai pengguna/user semakin nyaman dan menikmati layanan berbasis teknologi itu untuk memenuhi kebutuhannya. “Kalau aparatur desa tidak melek teknologi, maka akan ketinggalan dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Paudah, saat penutupan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa (PKAD) angkatan 8 melalui online, di Hotel Yunna Bandar Lampung, Senin, 31 Oktober 2023.
Menurut, dia, status atau profesi perangkat desa saat ini semakin diminati, sehingga membuat banyak pihak dengan berbagai motif menyoroti kinerja aparatur pemerintah desa. Maka, ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pemerintah desa. Maka, pelatihan PKAD ini harus dimanfaatkan dengan baik bagi aparatur desa, agar ilmunya dapat diimplementasikan di desanya masing-masing.
“Untuk itu, jabatan sebagai aparatur desa diemban saat ini sebagai posisi yang strategis dan menjadi representasi serta cerminan citra pemerintah di hadapan masyarakat desa, karena dalam menjalankan tugasnya, aparatur desa berhadapan langsung dengan masyarakat desa dengan segala dinamika persoalan yang terjadi,” kata Paudah.
Kepala Dinas Pemerintahan Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung Zaidirina mengatakan melalui pelatihan peningkatan kapasitas ini, dia berpesan agar momentum ini bisa menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola pemerintahan yang berkualitas, khususnya perencanaan dan belanja desa. Aparatur Desa dengan seluruh komponennya harus bisa mengemban amanah.
“Seluruh proses pembangunan, harus taat pada aturan dengan transparan, partisipatif dan akuntabel serta dikelola dengan benar,” pesannya.
Selanjutnya, Zaidirina juga meminta agar desa mampu meningkatkan pendapatan aslidDesa (PAD) dari sumber-sumber yang dimiliki desa, baik dari keberadaan Bumdes maupun dari potensi alam yang dimiliki oleh desa.
Koordinator Provinsi RMC 6 P3PD Provinsi Lampung, Azlim Fitra, mengatakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa (PKAD) di Lampung sudah memasuki batch 9 atau angkatan kesembilan, dengan sebanyakn 105 kelas dari total 145 kelas. Dengan lokus enam kabupaten se Provinsi Lampung yaitu; Lampung Tengah, Pesawaran, Lampung Utara, Tanggamus, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat. Tema pelatihan yaitu; peningkatan aparatur desa (PAD), posyandu, PKK, batas desa, kerja sama desa, badan pemerintahan desa, lembaga kemasayarakat desa/lembaga adat desa, dan sistem keuangan desa. *