SEMARANG, PL– Komunitas Pelukis Arimbi Gandeng Pelukis Dua Generasi pameran bareng. Gelaran pameran ditaja di Gedung Nonod Dephuis, Kota Lama, Semarang. Pameran yang akan dibuka mulai Sabtu (3/6/2023) akan berlangsung hingga 18 Juni 2023.
Gelaran ameran yang mengusung tajuk : “Kolaborasi Pelukis Dua Generasi dan Arimbi” ini menggelar eksebisi dua pameran sekaligus tetapi tetap dalam bingkai besar pelukis-pelukis pesertanya merupakan murid=murid dari Kok Poo. Tampil sebagai bintang tamu dalam pameran ini peukis Trisno Yuwono yang tak lain sahabat seperguruan Kok Poo ketika belajar pada pelukis Dullah yang juga merupak guru dari Pujowati dan Hari Titut.
Menurut Ketua KOmunotas Arimbi Hari Titut, kolaborasi ini ada tautan benang merah kesejarahan. Pelukis Trisno Yuwono yang merupakan sahabat Kok Poo akan pameran bareng
Pujowati dan Hari Titut dengan tajuk: Pameran Seni Lukis 2 Generasi dalam Jejak Karya yang ditaja di Lantai 1, Gedung Monod Huis. “Pameran 2 Generasi ini sebagai bentuk apresiasi kepada gurunya Trisno Yuwono yang kini berusia 79 tahun. Pameran juga dimaknai sebagai pameran lukisan yang menghadirkan karya-karya dari generasi sebelum era Kemerdekaan dan generasi sesudah era Kemerdekaan., antara Sang Pendidik dan yang Didik,” imbuh Titut.
Penerus Sang Legenda
Sekretaris Komunitas S. Hartono menambahkan, untuk di Lantai 2, di Gedung Monod Deiphuis, Kota Lama, Semarang digelar pameran yang memajang puluhan lukisan karya murid Kok Poo yaitu; Peng Tjiang, Tomy Adjik Susanto ,Giman Mastuwo, Imron, S.Hartono, Sri Parminto dan Suyanto.
Diketahui, Kok Poo mengusung aliran realis yang diperolehnya ketika dia “nyantrik” dengan pelukis Dullah di Sanggar Pejeng, Bali. . Setelah berkumim di Semarang, Kok Poo mempunyai puluhan murid yang belajar melukis yang asalnya tak hanya dari Kota Semarang.
“Aliran realis kemudian berkembang subur menjadi denyut dan warna seni rupa Semarang hingga dikenal julukan lukisan mangga, pisang, jambu, yang merujuk kepada aliran realis,” ujar S.Hartono.
Sepeninggal Kok Poo, lanjut Hartono, yang wafat pada tanggal 13 Juli 2018 dalam usia 82 tahun Par murid Kok Poo berinisiatif .membentuk Komunitas dengan niatan baik untuk wadah silaturhmi akhirnya terbentuklah Komunitas Arimbi pada 17 Juli 2018.
“Nama Komunitas ini mengambil nama jalan yang merupakan alamat rumah Kok Poo tinggal yang menjadi tempat mereka belajar melukis. Pameran kali ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus merayakan kreativitas dan sebagai penanda merawat ingatan untuk Sang Guru Kok Poo. ‘ujar S, Hartono didhapuk sebagai ketua Arimbi yang pertama.
(*)