Perbaikan fundamental ekonomi domestik diberbagai sektor pasca pandemi, yang meliputi; konsumsi, ekspor dan investasi, membuat Indonesia mampu pulih dan bangkit lebih cepat. Yang menarik, pandemi juga memunculkan pola kenormalan baru di masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital yang memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kenormalan baru berbasis digital ini pulalah yang menjadikan Indonesia sebagai kiblat baru ekonomi digital di ASEAN.
Data hasil studi Google, Bain & Company dan Temasek tahun 2022 lalu, menyebutkan ekonomi digital Indonesia mencapai hingga USD77 miliar. Angka ini, tumbuh signifikan hingga 22 persen dibandingkan tahun 2021.
Berdasarkan data ini pula, hampir 40 persen total transaksi ekonomi digital di ASEAN berasal dari Indonesia.
Di sisi lain, nilai investasi untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga semakin menunjukkan tren yang positif. Berdasarkan deal value investasi triwulan pertama tahun 2022, nilai investasi ekonomi digital Indonesia mencapai USD3 miliar yang menempatkan Indonesia sebagai negara tertinggi kedua di ASEAN dalam hal investasi digital setelah Singapura.
Kebiasaan baru masyarakat yang cenderung cashless dan contactless dengan memanfaatkan berbagai layanan berbasis digital diberbagai bidang, mulai dari e-commerce, online food, ride hailing, maupun layanan perbankan berbasis digital yang fleksibel, yang menopang tingginya lalu lintas ekonomi berbasis digital di Indonesia.
Tingginya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ini juga selaras dengan hasil survey penetrasi internet di Indonesia yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyebut pada periode tahun 2022-2023 akses internet di Indonesia bahkan mencapai 215,63 juta orang. Dan, akses internet paling banyak dilakukan oleh masyarakat melalui smartphone.
Data dari Newzoo China tahun 2022 menyebutkan jika jumlah pengguna smartphone di Indonesia mencapai 192,15 juta pengguna atau yang terbesar keempat di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat.
Transaksi Ekonomi dan Keuangan Digital Tumbuh Pesat
Dari aktivitas penggunaan internet di Indonesia itu, transaksi ekonomi dan keuangan digital mencatatkan pertumbuhan yang sangat pesat seiring dengan naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam melakukan transaksi digital, mulai dari belanja online, pembayaran digital yang mudah hingga akses digital banking yang cepat dan memudahkan masyarakat.
Tahun 2022 lalu, berdasarkan catatan Bank Indonesia, nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh dengan amat pesat.
Rinciannya, transaksi uang elektronik tahun 2022 naik hingga 30,84 persen atau Rp399,6 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2021. Kemudian, transaksi digital banking tahun 2022 naik hingga 28,72 persen menjadi Rp52,545,8 triliun dibanding tahun 2021.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo bahkan optimis, nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital itu akan terus tumbuh.”Tahun 2023, perbankan digital bisa tumbuh hingga Rp67 ribu triliun. Demikian juga dengan transaksi uang elektronik yang diproyeksikan meningkat hingga Rp495,2 triliun di tahun 2023 ini,” kata Perry Warjiyo optimis.
Transformasi Digital sebuah Peluang untuk Korporasi
Melihat berbagai indikator perubahan perilaku pasca pandemi ini pulalah, digitalisasi bisa menjadi prime mover sekaligus jawaban untuk korporasi dalam upaya menumbuhkan bisnis yang adaptif menyesuaikan perkembangan zaman dan memiliki daya saing secara global.
Karena, penerapan digitalisasi sangat efektif untuk menggenjot pertumbuhan bisnis tanpa harus terkendala ruang dan waktu serta mampu memberikan efisiensi sesuai dengan konsep digitalisasi itu sendiri.
Presiden Joko Widodo dalam APEC Leaders Dialogue with APEC Business Advisory Council (ABAC) bahkan menilai digitalisasi menjadi kunci penting pertumbuhan ekonomi yang sustainable dan inklusif.
Melihat peluang ekonomi berbasis digital ini pulalah, dalam KTT APEC itu, Presiden Joko Widodo akan terus mengupayakan kesetaraan digital di kawasan ASEAN dengan terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk mewujudkan kesetaraan akses digital di dunia.
Oleh karena itu, tren pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun ini menjadi sebuah peluang besar bagi korporasi. Digitalisasi menjadi cara yang lebih efisien untuk memacu percepatan ekonomi bagi korporasi.
Terlebih, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki kontribusi yang amat besar terhadap pertumbuhan PDB Indonesia.
Bahkan, Airlangga Hartarto juga memproyeksikan jika pada tahun 2025 mendatang, nilai transaksi ekonomi digital bisa mencapai hingga USD 124 miliar.
Dengan didukung banyak faktor, seperti jumlah penduduk yang menjadi terbesar ke empat dunia hingga jumlah pengguna smartphone maupun internet yang sangat besar. Airlangga berharap seluruh stakeholder khususnya pelaku usaha bisa memanfaatkan peluang untuk mengembangkan digitalisasi lebih luas lagi.
Transformasi digital untuk korporasi juga menjadi mutlak tak hanya untuk memiliki kemampuan bertahan tapi juga mampu lebih maju sekaligus menyesuaikan pola transaksi masyarakat sebagai konsumen yang memiliki kecenderungan cashless dan contactless.
Manfaat Penting Digitalisasi bagi Korporasi
Bagi sektor bisnis, digitalisasi tak hanya bisa meningkatkan pertumbuhan tapi juga memiliki begitu banyak manfaat selain lebih efisien dari sisi operasional juga bisa lebih memacu peningkatan operasi bisnis.
Terlebih di era Internet of Thing (IoT) seperti saat ini, tiap perusahaan dituntut untuk terus melakukan analisa dan riset data yang serba cepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dengan digitalisasi, proses analisa data bisa dilakukan bisa dilakukan secara mudah melalui konsep otomatisasi yang memiliki tingkat akurasi tinggi yang minim human error sehingga perusahaan bisa lebih mudah dan cepat dalam melakukan analisa pasar berdasarkan data secara efisien. Mulai dari target pasar, tren pasar yang tepat melalui analisa data yang akurat.
Dengan begitu, perusahaan yang sudah menerapkan digitalisasi pada seluruh lini bisnisnya akan lebih mampu bersaing sekaligus bisa melihat peluang pasar yang lebih besar dalam waktu yang cepat.
Penerapan digitalisasi melalui penyederhanaan proses bisnis bagi korporasi juga akan membuat karyawan tidak terus menerus dibebankan dengan pekerjaan sehari-hari yang cenderung monoton, sehingga visi inovasi terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan bisa lebih mudah dilakukan.
Tak hanya itu, melalui digitalisasi pula, produktivitas akan terus meningkat karena kemampuan otomatisasi proses bisnis mampu menciptakan efisiensi mulai dari waktu produksi, energi hingga biaya operasional yang rendah.
Seperti diketahui, biaya operasional bisnis menyedot terlalu banyak pengeluaran karena proses yang dilakukan masih secara manual. Dengan digitalisasi, perusahaan tidak hanya mampu menghemat biaya tapi juga mampu memangkas waktu produksi secara lebih efisien sehingga efektif menghemat biaya operasional. Bahkan, dalam penelitian Forrester, penerapan digitalisasi pada proses bisnis memiliki potensi penghematan biaya operasional bahkan hingga 90 persen.
Akselerasi Transformasi Digital Sektor Perbankan
Seiring dengan tingginya tren korporasi yang melakukan transformasi digital itu pula, sektor perbankan kemudian melakukan diversifikasi produknya dengan menerapkan digitalisasi untuk semua layanan perbankan.
Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan pengembangan produk perbankan yang sesuai dengan perkembangan zaman yang tak hanya mampu memberikan nilai efisiensi layanan tapi juga mampu memangkas proses layanan menjadi lebih cepat, fleksibel dan bisa di akses dimana saja dan kapan saja sesuai dengan konsep digitalisasi itu sendiri.
Research Director Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah bahkan menilai saat ini layanan perbankan sudah tak lagi terbatas ruang dan waktu. Transaksi keuangan idealnya, tak lagi dibatasi oleh waktu operasional perbankan yang bisa menghambat aktivitas bisnis berbagai sektor ekonomi.
Oleh karena itu, menurutnya, digitalisasi layanan adalah bagian dari kewajiban sektor perbankan untuk melakukan akselerasi dan menyesuaikan kebutuhan transaksi keuangan maupun sistem pembayaran yang sangat dinamis seperti saat ini.
Akselerasi yang dilakukan sektor perbankan ini pula yang bisa menjadi nilai tambah untuk pengembangan potensi ekonomi digital di Indonesia.
Selain itu, bagi korporasi, transformasi digital di sektor perbankan tak hanya menjadi solusi, tapi juga akan memudahkan sekaligus memberikan banyak keuntungan bagi korporasi yang membutuhkan fleksibilitas dan kecepatan akses terhadap layanan perbankan.
Transformasi Digital Maybank
Kebutuhan digitalisasi terhadap sektor perbankan itu pulalah yang kemudian dijawab oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) dengan melakukan inovasi terhadap transaksi dan layanan perbankan berbasis digital yang memberikan banyak kemudahan untuk nasabahnya.
Sebagai bagian dari Grup Maybank, Maybank Indonesia yang memiliki jaringan regional dan internasional yang besar, tuntutan inovasi berbasis teknologi digital menjadi bagian dari adaptasi Maybank terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan nasabah.
Diusianya yang sudah memasuki 63 tahun, Maybank Indonesia memang terus berkomitmen memperkuat basis layanan perbankan berkualitas dunia sebagai Bank For All untuk saat ini dan masa yang akan datang.
Untuk mendukung itu semua, sejak tahun 2021, Maybank Indonesia berinisiatif mengembangkan layanan digital banking, mulai dari integrasi data, konektivitas jaringan sebagai upaya meningkatkan kepuasan nasabah dalam memanfaatkan layanan digital Maybank Indonesia.
Pengembangan layanan digital banking ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari 4 keunggulan kompetitif Maybank Indonesia yang meliputi; layanan berkualitas tinggi, inovasi produk, proses yang sederhana dan konektivitas secara regional.
Dalam hal kesiapan infrastruktur jaringan penunjang digitalisasinya, Maybank Indonesia juga melakukan modernisasi software dan hardwarenya agar pelayanan kepada nasabah lebih maksimal lagi.
Dalam hal konektivitas, Maybank Indonesia menggunakan teknologi terkini untuk kualitas jaringan yang fleksibel dan aman denagan menggunakan teknologi Software Defined Wide Area Network (SD-WAN).
Teknologi SD-WAN ini adalah teknologi terbaru yang digunakan oleh banyak perusahaan diberbagai sektor. Menurut Head Technology Production Maybank Indonesia, Tony Muis, menyebut jika Maybank adalah bank pertama yang menggunakan teknologi mutakhir SD-WAN ini.
“Teknologi ini efektif menekan biaya operasional dan lebih aman digunakan untuk transaksi perbankan,” ujar Tony Muis.
Pengembangan Platform Digital M2U dan M2E
Bentuk adaptasi digital lain yang dilakukan Maybank adalah mengembangkan platform khusus untuk kemudahan proses transaksi maupun layanan produk perbankan lainnya dalam satu aplikasi yakni; M2U atau Maybank2U.
Aplikasi ini adalah implementasi dari misi Maybank yaitu; Humanising Financial Services yang memberikan layanan lebih cepat, memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi nasabah saat melakukan transaksi secara online.
Selain itu, platform M2U juga telah diintegrasikan dengan 14 juta lebih merchant QRIS di Indonesia serta kemudahan transaksi secara online di marketplace dan e-wallet hanya dalam satu aplikasi yang aman dan tanpa batas.
Platform M2U yang sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna dan terus bertumbuh ini mendapat sambutan yang positif dari pengguna.
M2E, Solusi Transaksi Finansial Korporasi dengan Akses Regional
Maybank juga meluncurkan M2E atau Maybank2E, sebuah inovasi digital untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial korporasi, yang sudah digunakan oleh lebih dari 14 ribu nasabah korporasi.
M2E juga menjadi solusi bagi korporasi yang memiliki kemampuan regional dengan jaringan yang aman untuk melakukan berbagai transaksi perbankan secara mudah melalui platform internet banking hanya dengan mengakses https://m2e.maybank.co.id.
Head of Digital Non-retail Solution Maybank, Marcell Wijaya menyebut platform M2E memberikan banyak kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan transaksi, melakukan penarikan laporan hingga memeriksa rekening secara online sehingga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja secara real time.
Platform ini, lanjut Marcel, memiliki fleksibilitas yang tinggi, karena dengan M2E transaksi bisa dilakukan tanpa harus repot ke kantor cabang Maybank. Selain itu, M2E memiliki fitur layanan yang terbilang komplit.”Dengan M2E ini, pengelolaan arus kas melalui proses otentikasi berganda, future date, recurring hingga transaksi perbankan yang bisa dilakukan saat itu juga,” kata Marcell.
Selain itu, M2E juga bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna, meliputi workflow, akses pengguna, rekam aktivitas pengguna platform.
“Proses-proses seperti uplod dokumen, negosiasi hingga pembayaran pajak pun bisa dilakukan melalui M2E”.
Sejak diluncurkan, nilai transaksi yang dilakukan korporasi melalui platform M2E terus mengalami peningkatan yang signifikan, demikian juga dengan total pengguna aktif yang terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun sejak pertama kali diluncurkan.
Nilai transaksi tumbuh sebanyak 4,3 juta transaksi atau naik hingga 24,4 persen dari transaksi tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, nilai transaksi M2E bahkan sudah mencapai Rp711,81 triliun atau naik hingga 22,2 persen dibanding tahun sebelumnya, sebesar Rp582,70 triliun.
Maybank Indonesia Raih banyak Penghargaan
Keseriusan Maybank Indonesia untuk melakukan transformasi dan inovasi digital ini pulalah yang membuat Maybank pada tahun 2022 lalu diganjar banyak penghargaan bergengsi karena berhasil melakukan transformasi dan inovasi digital secara menyeluruh.
Dalam Asian Banking & Finance Retail Banking Awards 2022, Maybank Indonesia meraih penghargaan Service Innovation of The Year Indonesia 2022. Kemudian, masih di tahun yang sama, Maybank Indonesia juga meraih penghargaan sebagai Best Digital Banking for Category III Bank oleh Infobank Digital Banking Awards 2022.
Selanjutnya, Euromoney Market Leaders Awards 2022 juga memberikan penghargaan kepada Maybank sebagai Highly Regarded Banks with Digital Solutions, serta Best Retail Bank for Digital CX Indonesia dalam gelaran Digital CX Awards 2022.
Menurut Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, berbagai penghargaan yang diraih oleh Maybank Indonesia adalah wujud konsistensi Maybank Indonesia untuk terus melakukan inovasi yang terbaik untuk memenuhi kepuasan pelayanan terhadap nasabah Maybank Indonesia.
Selain itu, Taswin Zakaria juga menilai dalam hal perkembangan inovasi digital di sektor perbankan saat ini sudah menjadi sebuah keharusan bagi perbankan termasuk Maybank Indonesia dalam menyesuaikan perkembangan zaman.”Inovasi digital akan terus kami lakukan termasuk penguatan keamanan data untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah kami,” kata Taswin Zakaria. (Meza Swastika)