PRINGSEWU, PL– Forum Martabat Olahraga (FMO) Pringsewu menuntut Pemkab Pringsewu untuk menambah besaran bonus atlet dan pelatih peraih medali pada ajang Porprov Lampung ke-IX tahun 2022 lalu.
Kordinator Lapangan FMO Pringsewu Rusmanto, mengancam akan menggelar aksi damai jika tuntutan tersebut tidak diakomodir.
Rusmanto menjelaskan aksi damai akan menerjunkan sekitar 500 orang terdiri dari: atlet, pelatih, pengurus Cabor, pengurus KONI, Mahasiswa, Ormas, LSM, serta penggiat Olahraga Pringsewu.
Pihaknya akan membawa tiga tuntutan: penundaan pemberian bonus bagi atlet dan pelatih peraih medali dalam Porprov IX Tahun 2022, bonus di tambah bagi atlet dan pelatih minimal nilainya sama dengan bonus pada Porprov Lampung ke-VIII Tahun 2017 lalu dan meminta kepada Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Pringsewu di copot dari jabatannya.
Ketua Umum KONI Pringsewu Dwi Pribadi menyatakan yang di tuntut FMO Pringsewu bukan masalah jumlah bonusnya, tetapi pemkab harus bisa memanusiakan atau menghargai jasa para atlit dan pelatih.
Bahkan kata dia pada Porprov IX 2022 Pringsewu meraih lima (5) besar dengan perolehan 73 medali emas, 57 perak dan 123 perunggu.
Ia menyebut Porprov 2017 lalu, bonus untuk atlet perorangan peraih medali emas mendapat Rp10 juta, perak Rp6 juta, perunggu Rp3 juta. Tapi pada Porprov 2022 malah menurun, peraih medali emas perorangan Rp7,5 juta, perak Rp3,5 juta dan perunggu Rp2 juta.
Menanggapi rencana tersebut kepala dinas pemuda olahraga dan pariwisata kabupaten Pringsewu Jahron menyatakan berkurangnya nilai bonus peraih atlit pada Porprov Lampung IX tahun 2022 karena keterbatasan anggaran.
Ia menjelaskan rencananya pada Selasa (4/4/23) akan ada pertemuan antara FMO dengan Pj bupati Adi Erlansyah. “Mudah-mudaha ada solusi,” katanya.
Ia menjelaskan pada Porprov VIII tahun 2017 kondisi keuangan pemerintah belum terdampak covid-19 sehingga bisa besar. Tetapi tahun ini anggaran masih terdampak.
Namun demikian kata Jahron, untuk nilai total bonus atlit peraih medali mulai medali emas, pernah dan perunggu teranggarkan sekitar Rp1,094 milyar.
Yang jelas kata dia pemberian bonus atlit nantinya akan di transfer langsung ke atlit masing-masing. “Kami akan transfer langsung dari kas daerah ke atlit peraih medali,” ungkapnya.
Bahkan kata Jahron uang bonus sudah siap dan tinggal mentransfer saja.
Widodo