METRO, PL – Gelaran pameran “Lampung In Harmoni” yang diinsisia Mitasatata d Hotel Aidia, Metro, dari 18 – 25 Agustus 2022 berlangsung sukses. Pameran ini menaja puluhan karya seni rupa berupa; patung lukisan dan media art.
Pameran ini mendapatkan apresiasi kusus dari Komite Seni Rupa Dewan Kesniaan Lampung yang dating mengunjungi pameran ini. Ketua Komite Seni Rupa DKL Ch Sapto Wibowo, mengatakan, mengapresiasi karya seni bisa saja dengan menghadiri pameran, bahkan dengan mengkoleksi karya tersebut. Ppameran yang digagas oleh para perupa kota metro ini gerakan yang sangat di nanti-nanti oleh para Perupa Kota Metro dan presentasi karya dengan berbagai isme.
Di Lampung, Kota Metro, merupakan kota yang relatif banyak memiliki perupa, sehingga wajar kalau di sana sering diselenggarakan kegiatan kesenirupaan, mulai dari workshop, diskusi, pameran seni rupa. Aktifitas berkarya dan berpameran di Metro ini lumayan produktif, baik yang dilakukan secara individual, kelompok /komunitas, maupun dalam lingkup kegiatan program dari DKM (Dewan Kesenian Metro).
Contohnya, egiatan pameran yang ditaja oleh komunitas bekerjasama dengan berbagai pihak yang diselenggarakan di serambi Hotel Grand Aidia Metro saat ini bertajuk “Lampung In Harmoni,”
Menurut Sapto helat ini merupakan sebuah upaya kegiatan berkarya dan berpameran yang tidak mudah untuk diselenggarakan oleh komunitas Mitra Satata. Oleh sebab itu kegiatan pameran ini patut diapresiasi sebagai sebuah keberhasilan teman-teman komunitas dalam mewujudkan sebuah perhelatan pameran.
Ketua pelaksana pameran Mukhsin Soleh menambahkan”, keselarasan para perupa metro untuk menggagas pameran seni rupa dengan menghadirkan karya-karya seni rupa dengan tema: “Harmoni In Lampung” terlihat dari karya yang dipresentasikan mulai dari isme, warna dan pilihan karyanya.
Sinergisitas sangat diperlukan antara lembaga, pemerintah dan seniman sehingga menghasilkan keberhasilan yang diinginkan, terbukti karya-karya yang dipamerkan terapresiasi oleh Ibu wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim dengan cara mengkoleksi karya yang dipamerkan.
Karya “Hatiku saat ini” perupa Mukhsin Soleh, “Penari lampung”, perupa Abidin Achmad, I mMde dengan “patung gajah berbahan kayu”, menjadi piilihan untuk dikoleksi oleh Ibu Wakil Gubernur Lampung H
“armoni In Lampung menjadi contoh solidnya para perupa Kota Metro, tentunya harus terus didukung kreatfitasnya untuk mengedepankan sebuah penanda proses kesenian di Kota Metro.,” ujar
Kurator asal Lampug David mengatakan, untuk Mngharmonikan kehidupan masyarakat di Lampung adalah sebuah process. Gagasan untuk hidup dalam keselarasan, bagi masyarakat awam tentang kesenianan, pencinta seni, bahkan pelaku seni itu sendiri sangat penting masyarakat digugah hatinya untuk terus mengapresiasi karya seni. “Ini sebuah langkah yang patut untuk dipuji untuk ajang silaturahmi sekalgus membuka peluang wacana pasar.
Semoga ke depan perupa di mana pun tetap lancer berkarya. Berbagai kegiatan yang ada tentunya untuk menyemarakkan kehidupan berkesenian dan meningkatkan apresiasi masyarakat dan pendapatan finansial bagi perupanya. “Yang jelas para perupa selalu menawarkan karya-karyanya lewat jelas pameran,” tegas David.
(Christian Saputro)