BANDAR LAMPUNG, PL– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Sulpakar, siap memfasilitasi tuntunan senikan yang tergabung dalam Forum Peduli Pemajuan Kebudayaan Lampung (FPPKL), Rabu (1/12) siang.
Sulpakar di hadapan perwakilan aksi damai tersebut juga siap mengevaluasi institusi di bawahnya.
Perwakilan FPKKL yang melakukan mediasi denga Kepala Disdikbud Lampung adalah Alexamder Gebe, Arman AZ, Chepry Hutabarat, Diantori, dan Muadin Efuari ketua Dewan Kesenian Metro. Sulpakar didampingi Kabid Kebudayaan Heni Astuti.
Tuntutan para seniman di antaranya menggratiskan pemakaian gedung Taman Budaya Lampung (TBL). Selama ini TBL menyewa gedung GTT berkisaran Rp3juta sampai Rp6 juta.
Tuntutan lain seniman Lampung ialah transparansi anggaran bagi kemajuan kesenian dan kebudayaan. Selama ini dinilai anggaran kesenian hanya dikucurkan pada satu lembaga kesenian. Sementara peruntukannya hanya dinikmati segelintir seniman atau lembaga seni.
Sebelum pertemuan dengan Kepala Disdikbud Lampung, sejumlah seniman berorasi dan baca puisi. Mereka adalah Inggit Putria Marga, Isbedy Stiawan ZS, Rifian Cheppy, Muadin Efuari, Edi Samudra Kertagama, perwakilan KSS Unila, dan UKMBS Unila.
Para orator meminta Disdikbud Lampung dapat mengeavluasi TBL, Bidang Kebudayaan Disdikbud Lampung, dan lembaga kesenian di bawah Disdikbud.
Bahkan, kata seorang orator, perlu diudit anggaran kesenian dan kebudayaan yang ada. Untuk siapa dan peruntukannya.
Tampak dalam aksi kebudayaan tersebut sejumlah seniman Lampung, di antaranya Amir Koboy, Christopan, M.Yunus, Edi Siswanto, Yulizar Fadli, Saleh Rahmat Ranau, dan lainnya.
(*)