NASIONAL, PL— Beberapa pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ramai-ramai kirim surat ke Kadin Indonesia untuk tunda pelaksanaan Munas. Mereka khawatir pelaksanaan Munas VIII Kadin di kendari yang akan diselenggarakan 30 Juni, justru menambah kasus Covid-19.
Alasan pengurus Kadin terbilang sesuai data lonjakan kasus penyebaran virus korona. Gelombang kasus Covid-19 pada Kamis (17/6) menjadi yang tertinggi. Kurang lebih 12.624 kasus dalam sehari. Selain itu, beberapa daerah pun telah dinyatakan sebagai zona merah.
Ketua Kadin Jawa Barat Cucu Sutara mengatakan, jajaran Pengurus dan Dewan Pertimbangan Kadin Jawa Barat, melalui rapat, sepakat meminta Munas Kadin di Kendari ditunda. “Covid meningkat, kita harus jaga kesehatan bersama. Jangan sampai orang Kadin justru membuat klaster baru. Sia-sialah kerja keras Kadin membantu pemerintah melalui vaksin gotong royong,” tegas Cucu.
Saat ini, yang sudah mengirimkan surat secara resmi antara lain Kadin Jawa Timur, Kadin Bali, Kadin Nusa Tenggara Barat, dan Kadin Riau. Sementara yang lain, ikut menyampaikan secara lisan.
Ketua Kadin Gorontalo Muhalim Djafar Litty mengaku segera membuat surat resmi ke panitia, untuk meminta menunda Munas Kadin.
“Penundaan itu kami pandang sebagai langkah Kadin membantu pemerintah, untuk mengendalikan penyebaran Covid. Kadin harus mendukung dan melaksanakan program pemerintah,” kata Muhalim.
Wakil Ketua Umum Kadin Lampung Yuria Putra Tubarad menyatakan senada.
“Saran saya lebih baik Munas Kadin di Kendari ditunda sampai tren Covid menurun. Kita ikuti imbauan Pemerintah untuk membatasi mobilitas dan kerumunan,” paparnya.
Ketua Kadin Papua Barat Imanuel Yenu pun menegaskan, anggota Kadin harus menjalankan imbauan Pemerintah untuk mengendalikan Covid-19.
“Karena itu, sebaiknya Kadin jangan dulu membuat hajatan Munas, yang berpotensi membuat kerumunan,” katanya.
(PL 03)