PANTAU LAMPUNG– Kabupaten Pesawaran kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan menerima penghargaan Perhutanan Sosial (PESONA) 2025. Penghargaan ini diberikan dalam kategori Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota terbaik karena konsistensinya menjaga lingkungan dan mengembangkan perhutanan berbasis masyarakat. Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, dalam acara yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada Rabu, 21 Agustus 2025.
Plt Dirjen Perhutanan Sosial KLHK, Mahfudz, menegaskan bahwa Festival Perhutanan Sosial (Pesona) bukan sekadar seremoni, melainkan wadah penting untuk membangun kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan usaha kehutanan berbasis masyarakat. Festival ini menjadi ruang komunikasi, edukasi, sekaligus promosi produk-produk perhutanan sosial agar lebih dikenal dan berdaya saing.
Festival PESONA 2025 yang berlangsung pada 20–22 Agustus 2025 menghadirkan berbagai kegiatan seperti gelar produk unggulan, talkshow “Perhutanan Sosial Berbicara dengan Gerakan Sosial Inklusif”, temu usaha tematik, kopi agroforestry, lomba kreativitas, hingga podcast. Produk unggulan dari kelompok perhutanan sosial, mulai dari kopi, madu, hingga aren, dipamerkan untuk menekankan potensi ekonomi yang bisa dihasilkan melalui pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Selain Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung juga meraih penghargaan di ajang ini. Tri Endah Anggraeni berhasil mendapat penghargaan sebagai pendamping terbaik, sedangkan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Mawar Bodas memperoleh kategori KUPS terbaik. Hal ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan kelompok tani hutan dalam mendukung perhutanan sosial.
Wakil Menteri Kehutanan RI, Sulaiman Umar Siddiq, menyampaikan bahwa perhutanan sosial menjadi jalan penting untuk kemandirian bangsa. Dengan memanfaatkan hutan secara berkelanjutan, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan, energi, dan air. Berdasarkan data KLHK, lebih dari 8,3 juta hektare hutan telah dialokasikan untuk perhutanan sosial, dengan penerima manfaat mencapai 1,4 juta kepala keluarga serta terbentuk lebih dari 15 ribu KUPS di seluruh Indonesia.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Menurutnya, prestasi ini merupakan hasil kerja kolektif antara pemerintah daerah, masyarakat, kelompok tani hutan, dan KUPS yang konsisten menjaga kelestarian hutan. “Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah kabupaten, tetapi untuk seluruh masyarakat yang telah aktif menjaga hutan. Hutan bukan hanya warisan alam, tetapi juga sumber kehidupan yang harus dijaga untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Bupati Dendi menambahkan bahwa pencapaian ini membuktikan komitmen Pemkab Pesawaran dalam mempercepat pengelolaan perhutanan sosial sesuai amanah Perpres Nomor 28 Tahun 2023. Pihaknya berupaya mendorong sinergi antara masyarakat, pendamping KTH, dan KUPS agar keberlanjutan hutan tetap terjaga. “Kami berkomitmen menjadikan perhutanan sosial sebagai pilar ekonomi masyarakat sekaligus benteng ekologi daerah,” tambahnya.
Penghargaan PESONA 2025 ini juga diberikan kepada Kabupaten Berau di Kalimantan Timur dan Kabupaten Enrekang di Sulawesi Selatan. Dengan tema “Merawat Hutan, Mewariskan Harapan”, festival ini menjadi bagian dari rangkaian HUT RI ke-80 di lingkup KLHK yang bertujuan memperkuat kolaborasi antar-pemangku kepentingan dalam percepatan pengembangan perhutanan sosial.***