PANTAU LAMPUNG- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Raden Intan Lampung mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama libur panjang di wilayah pesisir. Peringatan ini dikeluarkan mengingat BMKG memprediksi adanya hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat berlangsung hingga 31 Januari 2025.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Raden Intan Lampung, Rudi Hariyanto, menyatakan bahwa kondisi atmosfer saat ini sangat mendukung pembentukan awan hujan di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Lampung. Pola dinamis atmosfer yang ada, serta fase 3 MJO (Madden-Julian Oscillation) di Samudera Hindia, memperkuat proses pembentukan hujan.
“Dinamika atmosfer yang terjadi mendukung terbentuknya awan hujan. Saat ini MJO berada di fase 3, yang berlokasi di Samudera Hindia, dan itu memperkuat potensi hujan di beberapa wilayah,” jelas Rudi pada Minggu (26/1/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Selatan Jawa membentuk daerah konvergensi angin yang mempercepat pembentukan awan hujan. Dengan suhu muka laut yang hangat dan kelembapan udara tinggi, potensi hujan lebat semakin meningkat. Gelombang Ekuatorial Rossby yang diprediksi melintasi wilayah Lampung juga turut memperparah kondisi cuaca ekstrem ini.
BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan mempengaruhi sejumlah wilayah di Provinsi Lampung. Pada 25 Januari 2025, daerah seperti Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Metro, dan Lampung Utara diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem. Selanjutnya, pada 26 Januari, wilayah Bandar Lampung, Metro, Pringsewu, dan Pesawaran akan terdampak. Hingga 31 Januari, hampir seluruh kabupaten/kota di Lampung diprediksi akan mengalami hujan lebat dengan intensitas yang bervariasi.
Berkaitan dengan hal ini, Kepolisian Daerah Lampung mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama bagi mereka yang berencana berlibur ke pantai.
“Kami menghimbau agar masyarakat yang sedang menikmati libur panjang tetap waspada, terutama terkait hujan deras dan gelombang laut yang masih tinggi. Jika cuaca berubah sewaktu-waktu, kami sarankan untuk tidak berenang di laut,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari.***