PANTAU LAMPUNG—Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto memberikan peringatan kepada para menteri agar tidak sembarangan menunjuk staf khusus. Peringatan ini muncul menyusul penunjukan Rudi Sutanto, yang diduga sebagai buzzer Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjadi staf khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid.
Putranto menegaskan bahwa setiap kementerian wajib melaporkan calon staf khusus kepada pihak Istana sebelum mereka dilantik. “Iya dong (melaporkan stafsus ke Istana). Enggak bisa lantik sembarangan dong,” ujar Putranto.
Dia menjelaskan bahwa meskipun setiap kementerian memiliki kewenangan untuk menentukan staf khusus, mereka tetap harus melaporkan calon personel baru tersebut ke pihak Istana. “Kami di KSP melakukan rekrutmen personel tersendiri. Di Sesneg ada prosedur sendiri untuk hal ini, sama seperti untuk penunjukan Rudi Sutanto,” tambah Putranto.
Penunjukan Rudi Sutanto menjadi sorotan publik, terutama karena keterkaitannya dengan akun media sosial @kurawa. Meutya Hafid, Menkomdigi, menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui kaitan antara Rudi dan akun tersebut. “Saya tidak tahu ya, Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai apa atau siapa Rudi Sutanto,” ujarnya.
Meutya mengungkapkan bahwa Rudi Sutanto dipilih karena keahlian strategisnya dalam komunikasi, yang dianggap relevan dengan tugas kementeriannya. “Beliau memang ahli strategi komunikasi, jadi ini juga akan mewarnai kementerian, karena kementerian ini tidak hanya soal digital tetapi juga komunikasi,” tambahnya.
Namun, sejumlah pihak di media sosial terus mengaitkan Rudi Sutanto dengan Rudi Valinka, pemilik akun @kurawa yang dikenal sebagai buzzer pada era pemerintahan Jokowi.***