PANTAU LAMPUNG– Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, serta mantan calon presiden, mengungkapkan adanya upaya “cawe-cawe” menjelang Pilkada 2024.
Menurut Ganjar, sejumlah kader PDIP kini menjadi target operasi aparat penegak hukum. Salah satu contoh yang disebutkan adalah mantan Bupati Batubara, Zahir, yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap penerimaan PPPK Kabupaten Batubara 2023/2024.
Ganjar menyatakan bahwa situasi politik saat ini dipenuhi ketakutan dan mencurigai adanya pihak-pihak yang sengaja mengganggu kontestasi Pilkada dengan cara-cara yang tidak fair.
“Kita sedang mengalami situasi di mana masyarakat merasa takut, dan kepercayaan terhadap lembaga publik menurun. Mereka yang tidak terlibat langsung dalam pemilu sebaiknya tidak ikut campur dengan model-model tekanan seperti ini,” ujar Ganjar.
Ganjar mengungkapkan bahwa Zahir, yang telah menerima rekomendasi sebagai calon Bupati Batubara, merasa dirinya menjadi target operasi.
“Calon PDIP di Batubara yang sudah terdaftar dan sekarang ditahan serta ditetapkan sebagai tersangka. Kami berkomunikasi dan dia merasa sudah menjadi target operasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut bahwa sekitar 200-an aparatur sipil negara (ASN) di Boyolali juga telah diperiksa terkait kasus hukum. Boyolali, yang merupakan basis massa PDIP dan daerah yang memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024, diduga mengalami intimidasi.
Terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelang pendaftaran pasangan calon untuk Pilwalkot Semarang, Ganjar memilih untuk tidak berkomentar. Ia menyarankan masyarakat untuk menilai kasus tersebut sendiri.
“Kami tidak akan berkomentar lebih jauh, tapi jika ada masalah, silakan dinilai sendiri. Mendekati Pilkada, situasi seperti ini memang bisa dirasakan,” pungkas Ganjar.