PANTAU LAMPUNG– Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan memimpin panen perdana padi dengan metode Tanpa Olah Tanah (TOT) di Gapoktan Dadisari, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, pada Senin (9/9/2024). Acara ini menandai penerapan metode inovatif dalam budidaya padi yang dirancang untuk efisiensi dan penghematan biaya.
Metode TOT merupakan alternatif canggih yang dapat menghemat biaya tanam hingga 40% serta mengurangi waktu musim tanam sekitar satu bulan. Dengan meminimalisir pengolahan tanah, metode ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga berpotensi meningkatkan efisiensi produksi padi.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan mengungkapkan harapannya agar metode TOT dapat diterima lebih luas oleh para petani di masa depan. “Melihat hasil panen hari ini, saya optimis semakin banyak petani yang akan beralih ke metode TOT. Kualitas pertumbuhan dan hasil panen yang diperoleh tidak kalah dengan metode penanaman padi tradisional, dan pengendalian hama terpadu juga dapat diterapkan,” ujar Kurniawan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Siti Litawati, menjelaskan bahwa metode TOT adalah sistem budidaya yang minim biaya olah tanah dan mempercepat waktu tanam. “Lahan seluas 5 hektar ini menggunakan benih padi varietas Inpari-32, yang dikenal unggul karena ketahanan terhadap hama dan penyakit,” kata Siti.
Panen perdana ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Sementara DPRD Pringsewu Suryo Cahyono, Dandim 0424/TGM Letkol Inf. Vicky Heru Harsanto, Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunus Saputra, Kepala BPS Pringsewu, serta jajaran pemerintah daerah, camat, kapekon, dan perwakilan Gapoktan setempat.
Kehadiran para pejabat dan masyarakat dalam acara ini diharapkan dapat mendorong adopsi lebih luas dari metode TOT, serta mendukung intensifikasi lahan pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.***