PANTAU LAMPUNG – Martina Ningsih, Wakil Bendahara DPC PDIP Kabupaten Bekasi, telah meminta perlindungan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Permintaan ini muncul di tengah ketegangan menjelang Pemilu Legislatif 2024.
Martina, yang meraih 7.096 suara dan menjadi kandidat dengan perolehan suara tertinggi di antara kader PDIP di DPRD Kabupaten Bekasi, merasa perlu melindungi posisinya setelah adanya gugatan dari kader partai, Muhammad Fauzi alias Ozi. Ozi, yang meraih 5.924 suara, menggugat hasil pemilu dan menuduh Martina terlibat dalam permainan kotor dengan penyelenggara Pemilu.
“Saya terkejut mendengar adanya gugatan ini. Tuduhan tersebut tidak berdasar karena seluruh proses tahapan Pemilu diawasi oleh KPU yang memiliki independensi dan integritas,” ungkap Martina dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9).
Martina mengklaim bahwa perolehan suaranya adalah hasil kerja kerasnya di Dapil 6, yang meliputi Pebayuran dan Karang Bahagia, sesuai dengan arahan Megawati Soekarnoputri. Meskipun gugatan dari Ozi telah ditolak oleh Panel 1 Majelis Pemeriksa di Mahkamah Partai, sidang baru muncul karena Ozi membawa data yang diduga dipalsukan dari Bawaslu.
“Saya optimistis Mahkamah Partai akan bekerja dengan baik dan mengambil keputusan yang adil. Jika Ozi terbukti memalsukan data atau melakukan tindakan melawan hukum, saya berharap ada sanksi tegas,” tambah Martina.
Martina menegaskan, jika terdapat tindak pidana dalam proses ini, ia mendesak agar segera diproses sesuai hukum. “Sebagai kader perempuan militan PDIP, saya berjuang gigih untuk kejayaan partai,” tegasnya.