PANTAU LAMPUNG– Rencana GP Ansor dan Pagar Nusa untuk menggelar apel kesetiaan bersamaan dengan Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024 mendapat penolakan keras dari Penglingsir Puri di Bali. Mereka menyuarakan kekhawatiran terkait dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh acara tersebut terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif di pulau tersebut.
Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan, perwakilan dari Penglingsir Puri Anyar Tabanan, mengungkapkan penolakan tersebut dalam sebuah konferensi pers. “Kami menolak kegiatan ini karena melibatkan ribuan peserta dari Banser, GP Ansor, dan NU dari luar Bali. Acara sebesar ini berpotensi merusak industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali,” ujar Juli Artawan.
Penolakan ini datang dari beberapa tokoh Puri Bali, termasuk Penglingsir Puri Agung Pemecutan Badung, Ida Anak Agung Ngurah Putra Darmanuraga; Penglingsir Puri Agung Kerambitan, Ida Anak Agung Gde Puja Utama; Penglingsir Puri Anyar Tabanan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan; Penglingsir Puri Ayar Kerambitan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Erawan; dan Penglingsir Puri Singaraja, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena.
Juli Artawan menekankan bahwa keberadaan ormas yang menggunakan atribut dan seragam mirip tentara dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan. “Kami khawatir akan adanya gesekan dengan masyarakat lokal serta potensi munculnya provokator yang bisa menyebabkan kericuhan, terutama di Nusa Dua, Badung yang merupakan kawasan pariwisata asing,” jelasnya.
Ia pun mengimbau Kapolri untuk tidak memberikan izin dan membubarkan kegiatan apel tersebut. “Kami mohon kepada Bapak Kapolri untuk tidak memberikan izin dan membubarkan acara ini,” tegas Juli Artawan.
Sementara itu, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena dari Puri Singaraja menyatakan bahwa kegiatan ini sudah diprediksi akan menimbulkan keresahan dan mengganggu aktivitas pariwisata di Nusa Dua. “Kami menolak kegiatan ini karena dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan antara ormas dan masyarakat lokal. Kami juga meminta aparat kepolisian untuk mencabut izin acara tersebut,” tambah Ugrasena.
Ugrasena menegaskan bahwa penolakan ini tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB di Bali. “Kami tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB, penolakan ini bersifat umum,” katanya.
Sebelumnya, GP Ansor dan Pagar Nusa merencanakan apel kesetiaan di Bali yang akan dihadiri sekitar 15.000 orang dari kader Ansor-Banser dan Pagar Nusa wilayah Bali dan Jawa Timur. Ketua GP Ansor, Addin Jauharudin, menjelaskan bahwa apel ini tidak terkait dengan agenda politik praktis manapun. “Apel kesetiaan ini penting untuk membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.