PANTAU LAMPUNG— Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak terlibat dalam keputusan Airlangga Hartarto untuk mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Pernyataan ini muncul setelah pengunduran diri Airlangga, yang terjadi sehari setelah pertemuannya dengan Jokowi di Istana, mengejutkan publik.
Dalam keterangan tertulisnya, Ari Dwipayana menyebutkan bahwa keputusan Airlangga Hartarto untuk mengundurkan diri adalah hak pribadi yang sepenuhnya merupakan urusan internal Partai Golkar. “Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau. Tidak ada keterkaitan dengan Presiden,” tegas Ari.
Ari juga menambahkan bahwa Airlangga, yang masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, terus mendukung Presiden Jokowi dalam menjalankan tugas pemerintahan. Sejak malam Minggu (11/8), Airlangga berada di Ibu Kota Nusantara untuk mendampingi Jokowi.
“Saat ini, Bapak Airlangga Hartarto tetap menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan mendampingi Presiden di Ibu Kota Nusantara,” jelas Ari.
Namun, banyak pihak yang mengaitkan mundurnya Airlangga dengan adanya campur tangan eksternal, termasuk tudingan yang menyebut keterlibatan Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming, serta manuver dari Bahlil Lahadalia. Terdapat juga selebaran di media sosial yang memajang foto Jokowi sebagai Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia sebagai Sekretaris Jenderal, dan Bahlil sebagai Bendahara Umum.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan alasan ingin fokus pada stabilitas transisi pemerintahan menuju kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029. Airlangga memastikan bahwa proses penunjukan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan secara damai dan menjaga marwah Partai Golkar.