PANTAU LAMPUNG-Tim Produksi drama Disney+ Red Swan dianggap melanggar Undang-Undang yang Dibuat Pemerintah.
Red Swan telah menayangkan 8 episode sejauh ini. Namun, drama Disney+ yang menampilkan Rain dan Kim Ha Neul baru-baru ini menuai kritik karena kita melihat betapa menyukai kehidupan para pemeran pendukungnya.
Dalam episode ketujuh Red Swan yang dirilis pada tanggal 25 Juli, seorang penjaga keamanan wanita dari Fine Group naik ke water break (tetrapod) untuk mengambil foto Oh Wan Soo (Ha Neul) dan Seo Do Yoon (Rain).
Setelah mengambil semua gambar, wanita itu berlari dengan tetrapod untuk segera menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat.
Tetrapod adalah struktur beton yang berfungsi menyerap energi gelombang untuk melindungi garis pantai dari banjir dan badai.
Sistem ini memiliki empat kaki yang berbentuk seperti tanduk dan berukuran rata-rata 4-5 meter.
Jika seseorang terjatuh dan lengan atau kakinya terbentur pada bagian tersebut, maka tulangnya akan patah, dan jika kepalanya terbentur, ia dapat meninggal seketika. Sulit bagi orang untuk keluar dari struktur ini sendirian.
Banyak daerah yang licin karena air atau lumut di bawah Tetrapoda. Karena sifat bangunannya, tidak ada tempat untuk minum atau berdiri.
Jika terjebak di antara tetrapoda, harus menunggu bantuan untuk diselamatkan, namun suara ombak di sekitar air begitu keras sehingga sulit untuk meminta bantuan.
Menurut Badan Kelautan dan Perikanan Korea, sekitar 462 kecelakaan terkait air telah terjadi di seluruh negeri dalam enam tahun terakhir, dan 55 di antaranya mengakibatkan kematian.
Sehingga UU Pelabuhan mengenakan denda hingga satu juta won jika warga memasuki pelabuhan penting tertentu dan area berbahaya.
Sebagai tempat dengan risiko kecelakaan yang tinggi, tindakan Red Swan yang meminta para aktornya untuk syuting film dengan menggunakan tetrapoda menuai kritik.
Selain itu, anggota kru mungkin termasuk aktor wanita yang difilmkan dalam adegan tetrapod.
Hal yang dikhawatirkan saat syuting Red Swan yakni kecelakaan tak terduga. Sudah waktunya untuk menyadari bahwa banyak aktor bahkan kehilangan nyawa karena kondisi pengambilan gambar yang berbahaya dan kelalaian staf produksi.*