PANTAU LAMPUNG–Rudal balistik adalah salah satu senjata yang paling kuat dan efektif yang digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk militer dan penelitian antariksa.
Rudal balistik adalah senjata yang dirancang untuk melakukan penerbangan di luar atmosfer Bumi, sebelum jatuh ke target mereka dengan kecepatan supersonik.
Rudal ini digunakan untuk menyerang target jarak jauh dan dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional.
Rudal balistik dibagi menjadi dua kategori utama: rudal balistik antarbenua (ICBM) yang memiliki jangkauan antar benua dan rudal balistik tak berawak (SLBM) yang diluncurkan dari kapal selam.
Komponen Utama Rudal Balistik
1. Propulsi
Rudal balistik biasanya menggunakan sistem propulsi roket yang menggunakan bahan bakar cair atau padat.
Biasanya terdiri dari beberapa tahap roket yang terpisah secara bertahap selama penerbangan.
2. Sistem Navigasi dan Kendali
Inertial Navigation System (INS): Menggunakan sensor untuk mengukur perubahan posisi dan arah secara terus menerus selama penerbangan.
Sistem Global Positioning System (GPS): Untuk navigasi presisi yang dibutuhkan dalam fase terminal.
3. Hulu Ledak
Hulu Ledak Nuklir atau Konvensional: Menjadi inti dari tujuan rudal untuk menyampaikan efek yang diinginkan ke target.
Fase Penerbangan Rudal Balistik
1. Fase Boost
Pendorong Utama: Pada fase ini, pendorong utama digunakan untuk meluncurkan rudal dari peluncur dan meninggalkan atmosfer Bumi.
2. Fase Midcourse
Penerbangan di Luar Atmosfer: Setelah meninggalkan atmosfer, rudal masuk ke fase midcourse di mana sistem navigasi mengarahkan rudal menuju targetnya.
3. Fase Terminal
Penyelarasan Akhir: Pada fase terminal, rudal mengarah ke target dan memastikan hulu ledak mencapai sasaran dengan presisi.***