PANTAU LAMPUNG–Tikus Magawa adalah salah satu hewan yang telah menarik perhatian dunia karena kontribusinya dalam bidang penyelamatan ranjau darat.
Tikus Magawa adalah tikus Afrika berusia empat tahun yang dilatih oleh APOPO, sebuah organisasi nirlaba internasional yang berbasis di Belgia, untuk mendeteksi bahan peledak yang terkandung dalam ranjau darat.
Ia merupakan bagian dari program pelatihan tikus yang bertujuan untuk menyediakan metode deteksi yang lebih aman, efisien, dan murah dibandingkan dengan teknologi konvensional.
Proses Pelatihan Tikus Magawa
Seleksi dan Pelatihan Awal
Tikus-tikus yang berpotensi untuk menjadi bagian dari program ini dipilih dari kelompok tikus-tikus yang memiliki kepekaan alamiah terhadap bahan peledak.
Pelatihan Spesifik
Tikus Magawa dan sesama tikus pelatih menjalani pelatihan intensif untuk mengenali dan mengindikasikan keberadaan bahan peledak dengan menggunakan metode penghargaan positif. Mereka dilatih untuk mencari aroma khusus yang dilepaskan oleh bahan peledak dalam ranjau darat.
Uji Kemampuan
Setelah dilatih dengan baik, tikus-tikus ini diuji untuk memastikan bahwa mereka dapat dengan konsisten mengenali dan melacak bahan peledak di lapangan.
Kontribusi Tikus Magawa dalam Penyelamatan Ranjau Darat
Tikus Magawa dan rekan-rekannya telah membawa perubahan signifikan dalam upaya membersihkan ranjau darat di negara-negara yang terkena dampak, seperti Kamboja dan Zimbabwe.
Kecepatan dan Efisiensi
Tikus Magawa dapat memeriksa area yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode manual atau alat deteksi mekanis.
Keamanan
Karena beratnya hanya sekitar 1,2 kilogram, Tikus Magawa tidak memicu ranjau darat seperti yang bisa terjadi jika menggunakan teknologi deteksi berbasis logam.
Akurasi Tinggi
Dilengkapi dengan kepekaan penciuman yang sangat tinggi, Tikus Magawa jarang membuat kesalahan dalam mendeteksi keberadaan bahan peledak, memastikan penghapusan ranjau darat dengan risiko minimal.***