PANTAU LAMPUNG – Hubungan asmara antara Rizky Nazar dan Syifa Hadju, yang telah terjalin selama lima tahun, resmi berakhir. Pasangan yang sempat melamar untuk menikah ini mendadak menjadi pusat perhatian karena adanya rumor kehadiran pihak ketiga dalam hubungan mereka. Dugaan perselingkuhan ini membuat publik bertanya-tanya tentang penyebab putusnya hubungan yang selama ini terlihat harmonis.
Syifa Hadju menghapus beberapa foto bersama Rizky Nazar di akun Instagram-nya, memicu spekulasi tentang masalah serius di antara mereka. Nama Salshabilla Adriani juga dikaitkan dengan isu perselingkuhan yang melibatkan Rizky Nazar dan Syifa Hadju. Beredarnya video yang diduga menunjukkan Rizky Nazar bermesraan dengan Salshabilla di tempat umum menambah bahan bakar bagi rumor yang sudah panas.
Rizky Nazar segera merespons isu ini dengan membantah keras tuduhan perselingkuhan. Melalui akun Instagram-nya, pemeran Dennis Prathama dalam sinetron Bidadari Surugamu ini menyatakan bahwa video yang beredar telah diedit dan tidak mencerminkan kenyataan. Dalam postingannya, Rizky Nazar menunjukkan emosinya atas berita yang dianggapnya tidak akurat. Kalau video editan seperti ini jadi berita, kita akan posting berita,tulisnya dengan nada sarkastik.
Sementara itu, Salshabilla Adriani juga memberikan klarifikasi terkait tuduhan perselingkuhan. Dia mengaku bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan menegaskan bahwa dia tidak mungkin melakukan hal yang dituduhkan. “Saya sudah berbicara dengan semua orang yang terlibat dan tidak ada masalah. Jadi tolong hentikan kerusuhan,” ujar Salshabilla.
Ketua artis tersebut meminta warganet untuk tidak terlalu cepat percaya dengan apa yang disebarkan di media sosial. Rizky Nazar dan Salshabilla Adriani menegaskan bahwa hidup mereka di dunia nyata tidak selalu sama dengan apa yang muncul di media sosial. Mereka berharap agar rumor dan berita tidak berdasar bisa berhenti dan memberikan ruang bagi mereka untuk menjalani hidup pribadi mereka tanpa gangguan gosip.
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang betapa cepatnya informasi yang tidak benar dapat menyebar di era media sosial. Penting bagi publik untuk selalu memeriksa fakta dan tidak langsung percaya pada segala hal yang beredar di internet. ***