Maraknya aksi kejahatan terhadap para Agen BRILink diberbagai daerah termasuk di Lampung, membuat BRI terus berupaya mengedukasi dan melindungi para penggerak ekonomi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) itu.
Lampung – Sampai saat ini, Suci Pertiwi masih trauma, ketika mengingat aksi kejahatan yang dialaminya pada awal November 2023 lalu.
Agen BRILink di Pekon Negeri Ratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat ini, kerap merasa was-was jika ada orang datang berbelanja ke tokonya.
Saat kejadian, tiga orang pelaku perampokan mendatangi tokonya dan merampas uang dan satu unit smartphone miliknya, yang ada di laci meja tokonya.
“Kalau ingat lagi peristiwa itu, saya kadang merasa takut sendiri. Mudah-mudahan musibah ini jadi yang terakhir,” katanya.
Aksi kejahatan terus mengintai para Agen BRILink diberbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung.
Para pelaku bahkan tak segan untuk melukai para korbannya, bahkan pada awal tahun 2022 lalu, seorang karyawan BRILink di Kabupaten Lampung Timur tewas ditembak pelaku perampokan.
Padahal, keberadaan Agen BRILink sampai dengan saat ini dirasakan cukup efektif sebagai garda terdepan penggerak ekonomi di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
Warga yang ada di Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung misalnya, mereka merasa amat terbantu dengan keberadaan Agen BRILink di wilayah mereka, karena lebih mudah dijangkau, apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.
“Keberadaan BRILink itu penting buat kami. Mau transfer, mau bayar dan beli apapun semuanya kami lakukan di BRILink, karena mudah dijangkau dan cepat,” kata Fadliyansah, warga Pekon Negeri Ratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Terlebih, Kabupaten Pesisir Barat menjadi satu-satunya daerah 3T di Provinsi Lampung, sehingga membutuhkan akses perbankan yang luas bagi masyarakat di daerah setempat.
Pentingnya keberadaan Agen BRILink sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di daerah terpencil juga disampaikan Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D menjelaskan peran perbankan dalam hal ini diwakili oleh para Agen BRILink menjadi ujung tombak perekonomian di daerah perdesaan yang berada di kawasan 3T.
“Daerah Pesisir Barat adalah satu-satunya daerah 3T yang ada di Lampung, oleh karena itu penting untuk menggerakkan seluruh sektor yang bisa meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat termasuk dengan keberadaan sektor perbankan di skala mikro,” kata Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D yang ditemui usai menjadi pemateri seminar di Sekolah Islam Az Zahra Bandar Lampung, Sabtu (9/12/2023).
Agen BRILink Penggerak Ekonomi Masyarakat Perdesaan
Menteri BUMN, Erick Thohir bahkan memandang pentingnya keberadaan Agen BRILink sebagai penggerak ekonomi masyarakat di wilayah perdesaan maupun wilayah yang masuk dalam kategori 3T.
“Agen BRILink mampu dan efektif memberikan layanan keuangan di tingkat perdesaan. Mereka membantu menyediakan dan memberikan akses keuangan untuk seluruh kebutuhan masyarakat di daerah terpencil. Dan, keberadaan serta kiprah mereka harus kita apresiasi,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir ketika mengunjungi Agen BRILink di Lampung Timur yang menjadi korban kejahatan, awal tahun 2022 lalu.
Keberadaan Agen BRILink ini juga, lanjut Erick Thohir lagi, menjadi upaya BRI untuk mewujudkan inklusi keuangan dengan Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai),”jadi, kita patut bangga dengan keberadaan Agen BRILink ini”.

Agen BRILink di Lampung Efektif Tingkatkan Literasi Keuangan
Kiprah Agen BRILink di Lampung diakui Regional CEO BRI Bandar Lampung, Bernadi Kurniawan, sangat efektif untuk membantu meningkatkan literasi keuangan terhadap masyarakat di wilayah perdesaan dan wilayah terpencil.
“Peran Agen BRILink itu sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman literasi keuangan masyarakat perdesaan maupun masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Apalagi, selama ini ada gap antara masyarakat urban dan sub urban tentang pemahaman literasi keuangan, nah disitulah Agen BRILink mengambil peran yang signifikan,” kata Bernadi Kurniawan.
Oleh karena itu, BRI Lampung akan terus memberdayakan Agen BRILink untuk menjangkau masyarakat perdesaan dan daerah terpencil sehingga pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan di masyarakat menjadi semakin baik.
Saat ini, lanjut Bernadi lagi, jumlah Agen BRILink di wilayah Kanwil BRI Lampung yang meliputi wilayah Lampung dan Bengkulu tercatat sebanyak 28.578 agen.
“Kami akan terus meng-cover daerah-daerah yang masih belum terjangkau layanan perbankan dengan memaksimalkan keberadaan Agen BRILink agar masyarakat tetap terlayani,” jelas Bernadi Kurniawan lagi.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Rakyat Indonesia (BRI), hingga paruh pertama tahun 2023, tercatat sebanyak 666.038 jumlah Agen BRIlink yang tersebar di 59.205 desa. Jumlah Agen BRILink di Indonesia ini bahkan sudah meng-cover lebih dari 80 persen jumlah total desa yang ada di Indonesia saat ini.
Direktur Utama BRI Sunarso juga menyebutkan, tiap tahun rata-rata nilai transaksi Agen BRILink mencapai hingga Rp1.400 triliun pertahun.
“Besarnya transaksi di Agen BRILink ini menjadi bukti bahwa masyarakat sangat mengandalkan bertransaksi melalui agen-agen BRILink,” kata Sunarso.
Tingginya transaksi di Agen BRILink ini pula yang membuat BRI akan tetap mengedepankan konsep hybrid banking, dengan tetap mengandalkan agen-agen BRILink sebagai garda terdepan penggerak ekonomi di daerah 3T sekaligus terus mewujudkan inklusi keuangan.
Baca Juga: Rafin’s Snack, UMKM Binaan BRI yang Sukses Tembus Pasar Ekspor
Ikhtiar BRI Melindungi Para Agen BRILink
Melihat pentingnya keberadaan Agen BRILink dalam menjangkau layanan perbankan kepada masyarakat di daerah 3T, BRI juga terus berupaya mengedukasi dan melindungi agen-agen BRILink untuk bisa terus melayani masyarakat denga naman dan nyaman.
BRI bahkan bekerjasama dengan BRI Insurance (BRINS) melalui asuransi mikro Cash in Save (CIS) serta Cash in Transit (CIT) dengan premi yang hanya Rp50 ribu pertahun.
Asuransi ini akan melindungi uang di tempat penyimpanan ketika terjadi musibah kebakaran hingga aksi perampokan. Selain itu, BRI juga memberikan perlindungan Cash in Save kepada agen-agen BRILink yang dinilai produktif.
Corporate Secretary PT.BRI Tbk, Aestika Oryza Gunarto mengatakan selain terus berkoordinasi dengan pihak yang berwajib, upaya edukasi dan perlindungan para Agen BRILink terhadap pentingnya perlindungan aktivitas usaha terus dilakukan.
”Upaya edukasi itu seperti membangun kesadaran perlindungan aktivitas usaha, menambah perangkat keamanan seperti CCTV dan brankas, sehingga para mitra ini bisa tetap aman dan nyaman dalam menjalankan usahanya,” kata Aestika Oryza Gunarto yang kini menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Fixed Asset Management and Procurement BRI.
Upaya pendidikan terkait pencegahan, perlindungan keamanan serta panduan kewaspadaan terhadap potensi kejahatan kepada Agen BRILink diseluruh Indonesia ini terus dilakukan untuk memastikan Agen BRILink dan nasabah BRI tetap merasa aman dan nyaman bertransaksi.
“Kami akan terus mengupayakan rasa aman dan nyaman kepada Agen BRILink dan nasabah BRI ketika bertransaksi, melalui upaya-upaya edukasi dan perlindungan asuransi,” kata Dirut BRI, Sunarso optimis. (Meza Swastika)