Takut Picu Korsleting karena Pasang Listrik Sendiri, Warga Kirim Proposal Perbaikan Instalasi ke PLN

Lampung Timur471 Dilihat
banner 468x60

LAMPUNG TIMUR, Pantaulampung.com– Warga dusun V dan VI desa Labuhan Ratu Dua, Kec. Way Jepara mengkhawatirkan instalasi listrik di sekitar rumah mereka yang dipasang tanpa tiang.

Warga dusun V Sumadi mengatakan, sejak jaringan listrik masuk ke dusun itu puluhan tahun silam, pihak PT. PLN hanya memasang beberapa tiang guna menyalurkan listrik ke rumah warga atau pelanggan.

banner 336x280

Warga juga terpaksa estafet menarik kabel dari rumah ke rumah untuk menyalurkan listrik di tempat tinggal pelanggan terjauh.

“Kami menancapkan beberapa bilah bambu dan properti lain agar kabel bertegangan tinggi itu tidak menyentuh tanah,” kata Sumadi, Kamis 14 September 2023.

Namun penyanggah dari bambu itu mulai lapul karena diterpa hujan dan panas siang sehingga warga mesti rutin mengganti. Karena itu, mereka berharap PLN memberikan tiang penyangga.

“Pernah ada alat penyangga yang patah saat hujan deras. Beruntung, enggak ada yang melintas terutama anak-anak,” kata Sumadi yang diamini warga lain.

Warga dusun VI yakni Suhar mengeluhkan hal yang sama dengan Sumadi. Akibat tak ada tiang pada satu jalur di dusun itu, warga memasang jaringan dari rumah ke rumah tanpa pengawasan pihak PLN.

Properti yang dipasang seperti kabel akhirnya tak sesuai standar, sehingga hal itu dikhawatirkan terjadi konsleting dan membakar rumah warga. Sebab, jaringan dipasang sambung menyambung, tegangan terganggu dan penerangannya redup.

“Seperti dusun tetangga, dusun kami hanya butuh beberapa tiang,” ujar Suhar.

Hali Afrian tokoh masyarakat mendampingi  Kepala Desa Sopiyan Effendi membenarkan keluhan warga atau konsumen listrik dua dusun tersebut. Meskipun jaringan tanpa tiang di dusun itu telah berlangsung puluhan tahun, tapi pihak PLN belum juga menambah tiang.

“Guna menjaga terjadinya konsleting, kami sangat mengharapkan penambahan tiang,” kata Afrian.

Agar program penambahan tiang di dua dusun desa itu dapat terealisasi, dirinya bersama kepala desa mengajukan proposal ke pihak PLN. Harapannya PLN segera membenahi jaringan listrik tersebut. Apalagi hal itu telah terjadi puluhan tahun.

“Semoga proposal kami segera direspon dan warga atau pelanggan nggak dihantui takut rumahnya terbakar akibat konsleting,” pungkas Afrian.

(Asir)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *