BANDAR LAMPUNG, Pantaulampung.com – Politeknik Negeri Lampung (Polinela), melalui Program Studi S1 Teknologi Produksi Tanaman Pangan (TPTP), menandatangani kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Metro (UMM) dalam pengembangan produk organik dan pengembangan desa binaan.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Direktur Utama Polinela Prof. Dr. Ir. Sarono, Msi. dan Rektor UMM Dr. Nyoto Suseno, M.Si di Ruang Sidang Utama Polinela, Senin (4/9/2023).
Dalam sambutannya, Direktur Polinela Prof. Sarono mengatakan kerja sama dengan UM Metro dalam pengembangan produk organik dan desa binaan adalah langkah signifikan dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. “Ini juga mencerminkan komitmen Polinela untuk berkontribusi pada pembangunan daerah Lampung,” ujar Sarono.
Lebih jauh Sarono menjelaskan beberapa tujuan terkait kerja sama tersebut. Dalam hal Pengembangan Produk Organik, Polinela bekerja sama dengan UM Metro dalam riset, pengembangan, dan inovasi produk organik. Hal ini mencakup produksi, pemrosesan, dan pengemasan produk organik yang berkualitas tinggi, yang semakin diminati oleh konsumen yang peduli akan kesehatan dan lingkungan.
Dalam hal Pendidikan dan Pelatihan, mencakup pelatihan dan pendidikan kepada petani lokal dan komunitas sekitar tentang metode pertanian organik yang berkelanjutan dan efektif. Tujuannya, meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pertanian organik.
Sementara, dalam hal pengembangan Desa Binaan, Polinela dan UM Metro akan bekerja sama untuk mendukung desa-desa dalam penerapan praktik pertanian organik, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan ekonomi lokal.
Sementara itu, Rektor UM Metro Dr. Nyoto Suseno menyampaikan, “Kerjasama ini akan memungkinkan kami untuk menggabungkan keahlian kami dalam pendidikan tinggi dengan pengalaman dan sumber daya Polinela untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Lampung. Kami yakin bahwa inisiatif ini akan menciptakan dampak positif yang besar.”
Kerja sama antara Polinela dan UM Metro, ujarnya, diharapkan akan membuka peluang baru bagi pertanian organik di Lampung, meningkatkan akses terhadap produk organik berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada pembangunan desa binaan yang berkelanjutan. (*)
