PALEMBANG, PL – Petugas fogging liar selain di Kota Palembang, Sumatera Selatan, juga mulai marak di Kota Indralaya.
Pelaku fogging (pengasapan) liar tersebut memeras warga, terutama penghuni kos, dengan dalih memberantas nyamuk demam berdarah (DBD).
Sabtu (27/5), segerombolan orang membawa mesin fogging mendatangi beberapa asrama mahasiswa dengan dalih melakukan fogging dan meminta uang secara paksa kepada para penghuni asrama.
Menurut Ningrum, salah satu penghuni asrama di Kecamatan Timbangan, Indralaya, gerombolan itu beraksi 5-6 orang dengan pakaian biasa. Ada yang bertugas membawa mesin fogging dan yang lain menggedor pintu rumah warga dengan keras.
Tanpa mendapat izin, pelaku langsung melakukan fogging. Namun, hanya beberapa menit. Asap yang dikeluarkan juga berbau tak sedap, seperti bau solar.
Tak lama kemudian, pelaku meminta uang dengan paksa. Nominalnya berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
“Mereka maksa minta duit dengan menggedor-gedor pintu kamar secara keras dan berkata kasar kayak ancaman,” timpal Tati rekan indekos Ningrum.
Karena takut, dia pun memberikan uang yang diminta. Sejak kejadian itu, Ningrum dan Tati jadi trauma.
Dia mengaku sangat resah dengan kehadiran petugas fogging tersebut. Selain memaksa minta uang, penyemprotan yang mereka lakukan tak berpengaruh apa-apa.
“Anak kos jadi sasaran. Karena mungkin kami tidak berani. Mereka itu sepertinya petugas fogging ilegal,” ujarnya.
Ningrum dan Tati Warga dan penghuni indekos yang berstatus mahasiswa berharap pemerintah setempat menertibkan fogging liar yang meresahkan tersebut. Pemerintah juga harus melakukan fogging resmi untuk mengantisipasi penyakit DBD. (*)