oleh

65 Peserta Ikuti Pelatihan Tapis Inuh dan Sulam Tapis

KALIANDA – Sebanyak 65 peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Tapis Inuh dan Sulam Tapis yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dekranasda Lampung Selatan di Aula Agrowisata Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (13/4/2023).

Dharmawan, selaku Kepala Dinas Pariwisata Lampung Selatan, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan upaya untuk memberikan peningkatan kapasitas kepada para pelaku usaha dan juga kelompok kelompok pengrajin. “Ini upaya memberikan peningkatan kapasitas para kelompok pengrajin agar mampu mengembangkan produknya,” ujarnya.

Dharmawan juga mengharapkan para peserta pelatihan dapat mengembangkan keahliannya dalam membuat produk produk yang lebih baik dan dapat menarik perhatian para wisatawan. “Diharapkan para peserta mampu membuat produk-produk yang lebih baik dan dapat menarik perhatian para wisatawan,” ucapnya. Turut serta menghadiri kegiatan tersebut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Lampung Selatan Hendra Jaya.

Ketua Dewan kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto dalam sambutannya saat membuka kegiatan
tersebut memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk memajukan produk kerajinan umkm dan juga pariwisata.

“Saya sangat aprsiasi dan berterima kasih kepada pemerintah daerah yang turut serta mendukung kemajuan produk kerajinan lokal,” kata Winarni.

Winarni juga menyampaikan, kegiatan itu sangat penting sebagai peningkatan SDM yang berujung pada peningkatan kualitas Kain Inuh dan Kain Tapis. Dengan harapan setelah kegiatan ini para pelaku usaha dan perajin mendapatkan hasil positif untuk mengembangkan dan mempromosikan khususnya kain inuh yang menjadi ikon khas milik Lampung Selatan.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini pelaku usaha dan perajin dapat mengembangkan dan mempromosikan khususnya kain inuh yang menjadi ikon khas milik Lampung Selatan,” harapnya.

Winarni juga menungkapkan, motif yang ada di kain inuh tidak hanya dalam kain namun bisa diterapkan di berbagai souvenir dan kerajinan lainnya.

“Motif yang ada di Kain inuh ini bisa juga dibuat di kerajinan lainnya seperti gantungan kunci, tas dan sebagainya,” ungkapnya.

Di kesempatan itu Winarni meminta kepada dinas terkait untuk melakukan evaluasi dan monitoring kepada kelompok-kelompok yang memiliki potensi untuk mengembangkan produknya agar bisa disuport dan didukung Pemerintah daerah. “Nanti tolong di monitoring ya pak. Dilihat kelompok mana saja yang memiliki potensi, untuk nanti di suport dan dibantu promosi produknya,” pintanya. (*)