SMANSAGA Lampung Tengah Gelar Seni dan Resital

Seni Budaya91 Dilihat
banner 300250

LAMPUNG TENGAH, PL– SMA Negeri 1 Kotagajah (SMANSAGA) Lampung Tengah menggelar acara Gelar Seni dan Resital. Kegiatan yang merupakan pentas ujian praktek tari kelas 12 ini ditaja di Aula SMANSAGA, Kotagajah, Lampung Tengah, Sabtu (21/01/2023).

Helat seni yang mengusung tajuk: “Keberagaman dalam Satu” ini menampilkan 6 penyaji dari kelas 12. Sedangkan apresiatornya dewan guru, siswa kelas 10, kelas 11 dan kelas 12.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kotagajah R. Surya Damayanti, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, belajar seni merupakan salah satu untuk pembentukan karakter agar siswa bisa bekerjasama, saling menghargai dan kreatif menciptakan karya seni.

“Untuk itu pergelaran seni ini diharapkan tidak hanya karena untuk memenuhi syarat mengambil nilai ujian. Tetapi juga dilakukan untuk menumbuhkan rasa kerjasama, kegotongroyongan, saling menghargai dan toleransi,” ujar Surya Damayanti.

Guru Mata Pelajaran Kesenian Erna Budiwati, S.Pd ini mengatakan, kegiatan pentas seni ini selain bertujuan untuk kepentingan evaluasi juga agar para siswa kreatif menciptakan sebuah karya seni kemudian menyajikannya. Lewat pementasan ini diharapkan siswa bisa bekerjasama dalam tim juga belajar mengelola untuk mengahdirkan sebuah pertunjukan seni.

“Pentas seni dan resital ini juga bisa menjadi salah satu sarana pelestarian seni budaya, juga meningkatkan kreatifitas siswa dalam bisang seni budaya dan juga hiburan bagi warga sekolah,” imbuh Erna Budiwati

“Ini merupakan salah satu upaya menanamkan dan meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni. Ke depan kalau para siswa tak berprofesi menjadi seniman setidaknya akan menjadi penonton yang apresiatif.

Sementara itu, Ketua pelaksana dari kelas XII MIPA 8 Rendika Affandi mengatakan, dalam pergelaran ini kami tak hanya untuk memenuhi ujian praktek untuk pengambilan nilai. Tetapi juga dengan bimbingan guru belajar proses kreatif mencipaakan sebuah karya seni hingga mementaskannya.

“Ini sebuah pengalaman sangat berarti bagi kami sehingga ke depan kami bisa lebih bisa menghargai seniman dan juga mengapresiasi karya-karyanya. Ternyata membuat sebuah karya tarian itu tidak mudah,” jelas Rendika.

Dalam pergelaran ini, lanjut Rendika, kelompoknya mementaskan tarian “Mulei Buruh’ yang mengisahkan keragaman Indonesia memberikan kita banyak berkah. Mulei buruh berkisah tentang enam orang wanita yang sedang memanen hasil bumi. Hasil tersebut berupa Padi, Jagung dan Singkong.

“Hasil pertanian tersebut lalu diantarkan melalui ekspedisi perairan yang melambangkan Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Ini benar-benar sebuah pengalaman yang mengesankan, ” terang Rendika.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *